Hadiri Pesantren Kilat di Jakarta Timur, Bang NU Ditodong Pantun
Kamis, 13 Maret 2025 | 08:00 WIB

Konten Kreator NU Online Jakarta Bang NU menghadiri Pesantren kilat yang diadakan oleh NU Cipinang Besar Utara di Pesantren Bina Cendikia, Jakarta Timur sebagai Bintang Tamu, Ahad (9/3/2024)
M Shofiyullah Al-Lu'lu'iy
Kontributor
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Konten Kreator NU Online Jakarta Bang NU menghadiri Pesantren kilat yang diadakan oleh NU Cipinang Besar Utara di Pesantren Bina Cendikia, Jakarta Timur sebagai Bintang Tamu, Ahad (9/3/2024). Ia terlihat mengenakan pakaian koko berwarna hijau serta sarung dilipat rapi yang dikalungkan pada pundaknya.
Di akhir sambutannya itu Bang NU ditodong pantun oleh anak-anak. Peserta pesantren kilat berteriak meminta Bang NU membacakan pantun sebelum mengakhiri sambutan.
Bang NU menunjuk salah satu peserta seraya bertanya nama lalu ia jadikan baris sampiran pantun. Pantun tersebut berisi salam penutup. Berikut pantun yang ia paparkan.
"Si lintang kecebur empang
Wassalamu'alaikum para penumpang," papar Bang NU melontarkan pantun.
Sebelumnya, pada awal sambutannya itu, Bang NU melafalkan dua pantun pembuka. Ia membacakan pantun yang kerap dijadikan ikon opening video Bang NU serta pantun yang berisi salam pembuka.
"Kepiting dicapit udang
Kupu-kupu mulanya dari kepompong
Eh warga pasang kuping terang-terang
Bang NU mau ngomong," tutur Bang NU dalam pantunnya.
"Dikulum-kulum dikunyah-kunyah
Assalamu'alaikum semuanya" lanjut Bang NU.
Filosofi nama Bang NU
Dalam sambutannya itu, Bang NU berintraksi dengan peserta pesantren kiliat. Ia juga membuka sesi tanya jawab dan mempersilakan para peserta untuk bertanya apapun tentang Bang NU.
Salah seorang anak peserta pesantren kilat Lulu Rahma Ardhani bertanya perihal asal usul dinamakan Bang NU. "Kenapa dipanggil Bang NU?" tanya Lulu.
Bang NU pun menjawab bahwa nama Bang NU terdiri dari dua suku kata Bang dan Nahdlatul Ulama. Ia menjelaskan bahwa sebutan nama Bang adalah panggilan akrab warga Betawi, sedangkan NU merupakan organisasi Islam di Indonesia.
Lebih lanjut, Bang NU menerangkan bahwa filosofi pemaknaan Bang NU merupakan manifestasi budaya NU di wilayah Jakarta.
"Jadi Bang NU itu menjelaskan terkait budaya dan sejarah, baik itu sejarah Betawi maupun budaya dan sejarah NU yang ada di Jakarta," kata Bang NU.
Tak hanya itu, Bang NU bertanya dan mengevaluasi terkait materi yang telah disampaikan. Ia juga bertanya kepada peserta pesantren kilat terkait cita-cita.
"Apakah disini adik-adik ada yang bercita-cita menjadi selebgram atau memiliki cita-cita yang lain? Bang NU pengen dengar dong," tanya Bang NU.
Peserta pesantren kilat Balya Ghaitsu Suqia menjawab bahwa ia berkeinginan menjadi astronot. Ia juga mengatakan bahwa saat ini ia memiliki 4000 followers di sosial media.
"Saya punya Tiktok, pengikutnya 4000 dan isinya tentang satelit-satelit alami," jawab Yaya
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Ramadhan Bulan Al-Qur'an
2
Kemasukan Air Ketika Mandi atau Wudhu saat Puasa, Batalkah?
3
Hadiri Pesantren Kilat di Jakarta Timur, Bang NU Ditodong Pantun
4
Pernikahan Dini Jadi Akar Penyebab KDRT
5
Suluk Ramadhan: Bahaya Riya' Dapat Rusak Amal Ibadah
6
Hukum Menggunakan Softlens Ketika Berpuasa
Terkini
Lihat Semua