Jakarta Raya

Ini 9 Kiat Keluarga Bahagia Menurut LKKNU Jakarta 

Senin, 14 Oktober 2024 | 07:00 WIB

Ini 9 Kiat Keluarga Bahagia Menurut LKKNU Jakarta 

Ilustrasi Keluarga Bahagia. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online Jakarta
Sekretaris Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU) DKI Jakarta Ita Chumaroh memaparkan 9 (Sembilan) kiat dalam membangun keluarga bahagia. Pertama, membangun komunikasi yang intens. Menurutnya, komunikasi dapat menciptakan harmonisasi dan rasa saling percaya dalam keluarga.


“Luangkan waktu untuk bertukar cerita dengan anggota keluarga. Komunikasi yang baik akan membuat anggota keluarga saling percaya dan dapat menyelesaikan masalah dengan baik,” ujarnya kepada NU Online Jakarta, Ahad (13/10/2024).

 

Kedua, melakukan quality time atau waktu yang berkualitas. Chumaroh menjelaskan melalui quality time keluarga menyempatkan waktu untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, melakukan aktivitas bersama seperti bersepeda, makan malam, dan liburan.

 

“Ketiga, menyeimbangkan waktu keluarga dan pribadi, yaitu dengan menghabiskan waktu bersama keluarga dan melupakan pekerjaan pribadi,” jelasnya.

 

Keempat, lanjut Chumaroh yaitu, Mengambil keputusan bersama. Semua keputusan dalam keluarga harus disepakati oleh seluruh anggota keluarga.


“Kelima, Saling mendukung: Saling mendukung disaat-saat sedih maupun menyenangkan,” lanjutnya.

 

Keenam, Hindari sikap emosional. Chumaroh menekankan seluruh anggota keluarga harus menghindari sikap emosional kepada keluarga, terutama ketika marah. Apabila ada masalah, maka harus diselesaikan sehingga masalah tersebut tidak berlarut dan menimbulkan masalah-masalah yang baru.

 

“Ketujuh, Hindari sikap egois, sebab keegoisan tidak akan membawa hal yang baik, terutama untuk diri sendiri,” tegasnya.


Kedelapan, Anggota keluarga terutama suami dan istri harus saling memahami masa lalu masing-masing. Menurut Chumaroh, permasalahan yang sering kali timbul akibat suami dan istri tidak menceritakan tentang masa lalu sehingga memicu terjadinya konflik dalam keluarga.


“Alihkan fokus dari apa yang salah di masa lalu ke apa yang bisa diperbaiki di masa kini dan masa depan,” ucapnya.


Terakhir, Kesembilan, Chumaroh mengimbau para orang tua agar bisa mencontohkan sikap yang baik kepada anak-anak. Menurutnya, anak-anak akan merekam lebih cepat sikap yang ditunjukkan oleh orang tua sehingga mereka akan terbiasa berperilaku seperti orang tua mereka.

 

“Anak-anak akan mencontoh apa yang ada di sekitarnya, termasuk di dalam lingkungan keluarga,” pungkasnya.