Ketua NU Jakpus Jelaskan Perbedaan Banser Dulu dan Sekarang
Kamis, 16 Juni 2022 | 06:00 WIB

Ketua PCNU Jakarta Pusat H Syaifuddin menyampaikan sambutan pada acara doa bersama untuk kelancaran ibadah haji yang diadakan GP Ansor Jakpus, Rabu (15/6/2022) malam.
Suwitno
Kontributor
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Ketua Pegurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Pusat, Gus Syaifuddin mengatakan bahwa Banser selalu siap jika ada kegiatan NU. Bahkan menurutnya Banser sekarang ada peningkatan dibanding Banser zaman dulu.
"Kalau dulu saya panggil Banser satu yang datang satu, kalau sekarang beda saya panggil dua orang yang datang empat," katanya, saat menyampaikan sambutan dalam acara Doa Bersama Untuk Kelancaran Ibadah Haji yang diselenggarakan oleh PC Ansor Jakpus di Masjid KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), kantor Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor, Jalan Kramat Raya No.65, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, pada Rabu (15/6/2022) malam.
"Berarti kalau sekarang saya butuh Banser delapan saya panggilnya empat, soalnya kalau saya panggil delapan yang datang 16," imbuhnya disambut gelak tawa hadirin.
Gus Syaifuddin juga berpesan bahwa Ansor dan Banser tidak hanya berperan di lingkup sendiri. Menurutnya Ansor dan Banser harus bisa berperan di semua tingkat pemerintahan.
"Kalau kita lihat di Jawa Timur, Banser Ansor bisa jadi Bupati, Gubernur, ya kalau di Jakarta minimal bisa jadi LMK-lah. Jadi ke depan Ansor Banser bisa jadi Walikota, bahkan Gubernur," harapnya.
Lebih lanjut ia juga menilai bahwa NU akan tumbuh besar jika Ansor dan Bansernya bersama-sama dalam menjaga persatuan.
"Saya kalau ada acara NU ngga ada Ansor dan Bansernya sedih, kenapa karena terkesan hambar. Bukan sekadar hambar tapi ngeri juga kalau tidak ada yang ngamankan," katanya.
Menurutnya, doa yang paling mujarab adalah doa Banser, karena selama ini mereka menjaga keamanan, kepanasan, dan kehujanan.
Banser NU adalah akronim dari Barisan Ansor Serbaguna NU. Sebagaimana namanya Banser selalu tampil terdepan dalam acara-acara keagamaan, terutama acara NU, demi mengamankanya.
Kontributor: Suwitno
Editor: Alhafiz Kurniawan
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
Pemerintah Batalkan Subsidi Listrik, Fokus Bantuan Upah Pekerja
6
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
Terkini
Lihat Semua