Ketua PWNU Jakarta Minta Pergunu Bentuk Karakter Anak dengan Parenting yang Baik
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 12:00 WIB
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif meminta pengurus Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) DKI Jakarta membangun karakter anak dengan pola parenting yang baik. Salah satunya, dengan pendekatan dan komunikasi yang baik ketika berinteraksi dengan anak.
Hal itu ia sampaikan pada kegiatan Sosialisasi Kajian Peran Strategis Guru NU dalam Mencegah Judi Online di Lingkungan Satuan Pendidikan di kantor PWNU DKI Jakarta, Jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur pada Jumat (9/8/2024).
“Jadi guru harus pandai memilih kata yang tepat dan baik, terutama komunikasi dengan anak. Karena terdapat dampak negatif yang muncul jika penggunaan kata kepada anak tidak baik,” ujar Kiai Samsul.
Menurut Kiai Samsul, Pergunu menjadi tempat untuk memperjuangkan berbagai aspirasi guru NU, melaksanakan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan mengadvokasi kebijakan pemerintah yang dapat merugikan profesi para guru. Untuk itu, ia berpesan agar Pergunu Jakarta terus memperkuat struktural dan kultural.
"Keberadaan Pergunu menjadi sangat penting saatnya tunjukkan keberadaan, peran dan pemikiran," terangnya.
Selain itu, Kiai Samsul juga berpesan bahwa guru punya peran penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam rangka mencerdaskan anak Indonesia. Kehadiran Pergunu sebagai badan otonom menjadi sangat penting di tubuh NU untuk mendidik generasi masa depan.
“Pergunu perlu diperkuat baik secara struktural dan kultural sehingga dapat bekerjasama dengan lembaga terkait sesuai profesi. Perlu menunjukkan kegiatan dan pemikiran para tokoh Pergunu. Sehingga dapat dikenal lebih luas lagi, baik pemikiran dan perannya di pemerintah dan di masyarakat,” ujar Kiai Samsul.
Sementara itu, Ketua PW Pergunu DKI Jakarta Solhah Munawaroh mengungkapkan teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat membawa dampak yang luas bagi masyarakat terutama generasi anak muda. Menurutnya, kemajuan ini juga disertai dengan tantangan signifikan salah satunya adalah maraknya judi online yang menargetkan remaja dan anak-anak.
“Judi online tidak hanya berdampak pada kesehatan mental dan emosional saja, tetapi juga dapat mengganggu proses belajar dan membentuk perilaku negatif di kalangan siswa. Penting untuk mengevaluasi dan mengimplementasikan strategi yang efektif dalam pencegahannya terutama di tingkatan satuan pendidikan,” tegas Solhah.
Guru SMPN 22 Jakarta itu menjelaskan bahwa tujuan kegiatan seminar ini adalah untuk mengidentifikasi peran strategis guru NU dalam pencegahan judi online di lingkungan satuan pendidikan. Sekaligus meningkatkan kesadaran mengenai dampak judi online terhadap siswa dan cara guru dapat mencegahnya.
“Menyusun strategi pencegahan studi online dan rencana aksi yang konkrit. Membangun generasi cerdas dan berintegritas melalui pendidikan berbasis nilai-nilai NU,” tutup Solhah.
Kontributor : Erik Alga Lesmana
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua