Jakarta Raya

KH Masyhuri Malik Tegaskan Dua Amanah Besar Nahdlatul Ulama

Rabu, 18 Juni 2025 | 20:30 WIB

KH Masyhuri Malik Tegaskan Dua Amanah Besar Nahdlatul Ulama

KH Masyhuri Malik saat memberikan arahan dalam acara PIW PD-PKPNU PWNU DKI Jakarta di Puncak, Bogor, Rabu (18/6/2025). (Foto: NU Online Jakarta/Arif).

Bogor, NU Online Jakarta

Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masyhuri Malik menegaskan bahwa proses kaderisasi merupakan tulang punggung untuk menjalankan dua tanggung jawab besar yang diamanahkan kepada jam'iyah Nahdlatul Ulama. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan dalam acara Pendidikan Instruktur Wilayah Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PIW PD-PKPNU) PWNU DKI Jakarta di Puncak, Bogor, Rabu (18/6/2025).

 

Ia menyatakan NU sebagai organisasi memiliki dua mandat utama yang harus berjalan seimbang dan dikelola secara profesional.

 

"Saya sering mengatakan, NU itu pada intinya punya tanggung jawab. Yang pertama, tanggung jawab keagamaan (mas'uliyah diniyah), bagaimana kita memfasilitasi dan mengajari keberagamaan yang baik kepada warga," ujarnya.

 

Kiai Masyhuri melanjutkan penjelasannya mengenai tanggung jawab kedua yang tidak kalah penting. 

 

"Yang kedua, adalah tanggung jawab sosial-kemasyarakatan (mas'uliyah ijtima'iyah), yang mencakup bidang sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan seterusnya yang menopang kehidupan berbangsa dan bernegara," lanjutnya.

 

Untuk menjalankan kedua tanggung jawab besar tersebut secara sistematis, Kiai Masyhuri menekankan dibutuhkannya para penggerak di lapangan. "Dan itu salah satunya harus dilalui melalui tahapan-tahapan kaderisasi," tegasnya.

 

Kyai Masyhuri memberikan contoh nyata keberhasilan peran kader dalam menjalankan program organisasi. Dia menunjuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Cilacap sebagai salah satu cabang terbaik di Jawa Tengah, yang semua programnya berjalan maksimal. Menurutnya, kunci keberhasilan tersebut ada di tangan para kader Instruktur NU.

 

"Kenapa bisa begitu? Ternyata instrukturnya merupakan pelaksana di lapangannya, itu adalah prioritas, apalagi ada kader," ungkapnya.