LD PWNU Jakarta Tegaskan Dakwah Islam Harus Ramah dan Humanis
Ahad, 8 Desember 2024 | 19:00 WIB
Krisna Bagus Sajiwo
Kontributor
Jakarta, NU Online Jakarta
Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LD PWNU) Daerah Khusus Jakarta KH Masrukhin Abdul Majid menegaskan dalam penyampaian dakwah Islam harus dengan pendekatan ramah dan humanis.
"Dakwah bukan sekadar menyampaikan pesan agama, tetapi juga melibatkan usaha memotivasi dan menginspirasi masyarakat untuk berbuat baik" ujarnya kepada NU Online Jakarta, Ahad (8/12/2024).
Ia mengutip Syaikh Ali Mahfudh yang mendefinisikan dakwah sebagai usaha mendorong manusia untuk mengikuti petunjuk Allah, mengajarkan kebaikan, serta melarang keburukan demi kebahagiaan dunia dan akhirat.
Lebih lanjut, kata Kiai Masrukhin, dakwah memerlukan pendekatan yang bijak, seperti yang diajarkan dalam Al-Qur'an surat An-Nahl ayat 125.
"Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik,” kutip Kiai Masrukhin dalam ayat tersebut.
Kemudian tentang seni berdakwah, Kiai Masrukhin menitikberatkan pada metode persuasif dan penuh hikmah. Metode ini mencakup tiga pendekatan utama, pertama, Hikmah, yaitu penyampaian yang kokoh dan meyakinkan, berdasarkan dalil yang jelas. Kedua, Mauidzah Hasanah – Nasihat yang menginspirasi dan menunjukkan kasih sayang.
“Ketiga, Mujadalah Bi Ahsan – Dialog yang lemah lembut dan penuh penghormatan,” terangnya.
Kiai Masrukhin mengungkapkan metode-metode tersebut memungkinkan dakwah diterima dengan baik karena menghargai akal, emosi, dan perasaan manusia.
“Dakwah yang kasar atau sarkastik hanya akan memicu perlawanan atau penerimaan yang terpaksa,” ungkapnya.
Kiai Masrukhin juga mengingatkan pentingnya menjaga adab, termasuk dalam bercanda ketika berdakwah. Ia menyebut beberapa pedoman, seperti tidak menyembunyikan barang orang lain, tidak menakut-nakuti, serta menghindari berbohong atau menghina.
Menurutnya, Rasulullah menekankan bahwa bercanda harus tetap dalam kebenaran dan tidak menyakiti perasaan orang lain.
Ia berpesan pendekatan yang ramah, persuasif dan penuh hikmah adalah kunci keberhasilan dakwah dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
"Misi utama dakwah NU adalah membina, bukan menghina. Kesuksesan dakwah diukur dari sejauh mana seorang dai mampu mengubah akhlak tercela menjadi akhlak terpuji,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua