Jakarta Raya

LFNU Jakarta Kenalkan Metode Falak Ruhani sebagai Perantara Meraih Kebutuhan Manusiawi

Jumat, 30 Agustus 2024 | 08:00 WIB

LFNU Jakarta Kenalkan Metode Falak Ruhani sebagai Perantara Meraih Kebutuhan Manusiawi

Dewan Penasehat LFNU DKI Jakarta KH Irfan Zidni saat memberikan materi di acara Pelatihan Falakiyah di PP Al-Falah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (24/8/2024). (Foto: NU Online Jakarta/Ikhwanoe)

karta Barat, NU Online Jakarta
Dewan Penasehat Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) DKI Jakarta KH Irfan Zidni mengenalkan metode ilmu falak ruhani. Ilmu falak ruhani itu istilah lain dari ‘ilmu al-tanjim yang merupakan satu di antara 3 jenis ilmu falak seperti 'ilmu al-mīqāt dan 'ilmu al-haiah.

 

Hal tersebut disampaikan saat memberikan materi di acara Pelatihan Falakiyah dengan tajuk Perhitungan dan Pembacaan Semesta, sebagai WasilahUbudiyyah dan Ma’isyatiyyah Insaniyyah. Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh LFNU DKI Jakarta di Pesantren Al-Falah, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (24/8/2024).

 

"Ilmu Falak terbagi tiga, pertama disebut 'ilmu al-mīqāt, ilmu yang membahas waktu shalat, awal bulan, peredaran planet, kedua adalah  'ilmu al-haiah, ilmu yang membahas proses pembentukan planet, dari unsur apa, dan kapan planet itu terbentuk," terangnya. 


Kiai Irfan memaparkan bahwa dari dua ilmu tersebut membuahkan disiplin ilmu ketiga yang disebut sebagai 'ilmu al-tanjīm yang diistilahkan sebagai Ilmu Falak Ruhani.

 

"Yang ketiga adalah 'ilmu al-tanjīm, kami disini menyebutnya sebagai Falak Ruhani, adalah ilmu yang membahas mengenai keadaan-keadaan kelahiran, negara, dan persoalan yang beranekaragam seperti perjalan, pernikahan, mengetahui harga murah atau harga mahal," paparnya.


"Ilmu yang ketiga ini adalah buah dari dua ilmu pertama tadi yang membahas hal-hal yang akan terjadi berdasarkan keduanya,” tambahnya.


Dalam kesempatan itu, Kiai Irfan menyampaikan beberapa contoh terkait pembacaan dari ilmu falak ruhani. Di antaranya adalah seperti memilih waktu akad nikah, jika dilakukan saat bulan di manzilah al-syarṭain maka istri lebih dahulu wafat dari pada suaminya.


“Dan jika dilakukan saat manzilah al-baṭīn suami yang lebih dahulu wafat dari pada istrinya,” ujar Kiai Irfan saat mencontohkan.

 

Selain itu, Kiai Irfan juga menyampaikan contoh lain yang termasuk pembacaan Falak Ruhani, yaitu, ketika meminta hajat kepada Allah SWT saat konjungsi Bulan-Matahari di zodiak Taurus yang mendekati waktu istiwa’ (saat matahari berada di titik tertingginya) setempat.  

 

“Jika kita meminta dikabulkan hajat dalam waktu tersebut, maka akan dikabulkan mendapatkan anugerah dan kemuliaan dari Allah,” tuturnya.


Di akhir pemaparan, Kiai Irfan mengingatkan bahwa dalam memahami ilmu falak harus diiringi dengan memahami sunnatullah atau ketetapan Allah.


"Ingat, Ilmu Falak dapat menjadi wasilah 'ubudiyyah dan ma’isyatiyyah, jika orang mengikuti hukum alam mengikuti sunatullah maka hidupnya lurus dia nggak kena penyakit, tapi kalau dia bertabrakan atau menantang sunatullah maka hidupnya akan sakit," pungkasnya.