Pesan Ketua PWNU Jakarta kepada Penerima Beasiswa Pergunu: Amanat NU dan Manfaatkan untuk Belajar dengan Baik
Kamis, 19 September 2024 | 09:00 WIB

Ketua PWNU Jakarta KH Samsul Maarif saat mengisi pembekalan pada penerima beasiswa dari Pergunu di kantor PWNU Jakarta, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu (18/9/2024). (Foto: NU Online Jakarta/Erik Alga Lesmana)
Erik Alga Lesmana
Kontributor
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif berpesan kepada para penerima beasiswa kuliah dari Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) bahwa beasiswa adalah amanat dari NU. Untuk itu, ia meminta mereka memanfaatkan waktu untuk belajar dengan sebaik mungkin.
“Jadi untuk sementara betul-betul gunakan waktu serius belajar, dari belajar di kampus juga ngaji di pesantren. Mengikuti kegiatan, pokonya waktunya bener-bener dimanfaatkan. Karena kalian dapat kesempatan yang luar biasa ini, sekolah plus ngaji di kampus terbaik, gratis,” ujar Kiai Samsul saat mengisi pembekalan pada penerima beasiswa dari Pergunu di kantor PWNU Jakarta, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu (18/9/2024).
Kiai Samsul juga mendorong para penerima beasiswa agar semangat dalam belajar dan mampu meneruskan jenjang perkuliahan yang lebih tinggi.
“Tidak ada yang mainan ya. Waktu betul-betul digunakan dengan sangat baik. Nanti bisa meneruskan ke jenjang perguruan tinggi lagi ke S2, jadi diharapkan sama mendapatkan beasiswa,” ungkapnya.
Kiai Samsul berharap setelah menyelesaikan pendidikan dapat mengamalkan ilmunya di madrasah NU sekaligus mengajar di kampung tempat tinggalnya masing-masing.
“Sehingga nanti kalian pulang jangan lupa, kalian harus ikut membesarkan madrasah, sekolah milik NU. Yang nanti kalian pelajari di sana tentang ke-Aswaja-an, tentang ke-NU-an, tentang pendidikan harus di bawa pulang. Sampaikan kepada masyarakat. Syukur-syukur nanti kalian jadi guru di kampungnya masing-masing. Mengamalkan ilmu yang nanti kalian dapatkan.”
Kiai Samsul mengungkapkan bahwa orang sukses banyak tantangan. Salah satu tantangan terberat di era sekarang ini adalah tergoda dengan kesenanagan sesaat atau semu, terutama yang dirasakan oleh para remaja. Menurutnya, kebahagiaan yang sesungguhnya ketika diawali dengan proses dan usaha yang terasa sangat susah payah dan akhirnya berhasil.
“Karena sebetulnya yang dirasakan remaja-remaja lain itu kebahagiaan yang semu saja. Kebahagiaan yang sesunggunya adalah ketika seseorang mendapat prestasi yang diawali dengan susah payah. Itulah kebahagiaan yang sesusungguhnya. Jadi tidak ada bahagia yang tidak diawali dengan susah payah dan kerja keras,” katanya.
Kiai Samsul menjelaskan bahwa pendidikan di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto dikenal sangat maju dan berkualitas. Ia juga menyaksikan sendiri setelah dua keponakannnya lulus tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di sana dan langsung diterima di fakultas kedokteran kampus negeri.
“Saya mengenal pesantren Amanatul Ummah itu cukup bergengsi. Artinya pendidikan di Amanatul Ummah itu dianggap berkualitas dan saya melihat sendiri,” ujar Kiai Samsul saat mengisi pembekalan pada penerima beasiswa dari Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di kantor PWNU Jakarta, Matraman, Jakarta Timur pada Rabu (18/9/2024).
“Keponakan saya satu sudah menjadi dokter, yang satu sebentar lagi jadi dokter. Itu alumni dari Amanatul Ummah. Artinya perguruan swasta tetapi kualitasnya tidak kalah dengan perguruan negeri. Saya yakin tingkat perguruan tingginya pun sama. Oleh karena itu, saya berharap jangan kalian menyia-nyiakan betul waktu dan kesempatan ini. Gunakan sebaik mungkin, harus punya target bahwa maksimal empat tahun tepat selesai,” jelas Kiai Samsul.
Kemudian, Kiai Samsul juga menyampaikan apresiasi kepada Pergunu yang telah memfasilitasi dengan program beasiswa sehingga kader-kader NU dapat merasakan manfaatnya.
“Terut mengapresisasi kepada pengurus PW Pergunu Jakarta yang sudah mengusahakan anak-anak NU untuk mengikuti program pendidikan tinggi di kampus Universitas KH Abdul Chalim. Dengan beasiswa penuh termasuk pesantren dan makannya juga gratis. Saya doakan semoga berhasil dan sukses,” ujelasnya.
“Tentu saya nanti juga perlu menyampaikan langsung kepada Kiai Asep Abdul Chalim terimakasih sebanyak-banyaknya. Nanti juga sampaikan kepada Kiai Asep salam ta’dim dari ketua PWNU Jakarta,” tutup Kiai Samsul.
Sebagai informasi, beasiswa ini merupakan salah satu program utama Pergunu bekerja sama dengan Universitas KH Abdul Chalim Mojokerto yang sudah berjalan sekitar 5 tahun terakhir. Setiap PW Pergunu se-Indonesia berhak mengirimkan anggotanya untuk menerima beasiswa tersebut, baik untuk jenjang sarjana (S1), pascasarjana (S2) dan doktoral (S3).
Para penerima beasiswa ini nantinya akan menetap di asrama Pondok Pesantren Amanatul Ummah Mojokerto selama menempuh pendidikan yang diasuh langsung oleh Prof KH Asep Saifuddin Chalim, yang juga Ketua Umum PP Pergunu.
Terpopuler
1
Hasil Demo Ojol 2025: Komisi V DPR akan Gelar Rapat Bersama Kemenhub dan Aplikator
2
MWCNU Kramat Jati Teken Prasasti dan Resmikan Makam Syekh Jafar Jati
3
Warga Temukan Makam Kramat Syekh Jafar: Asal Muasal Nama Kramat Jati?
4
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
5
Berita Duka: Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Wafat
6
Pengesahan Makam Syeikh Jafar Jati, Kiai Munif Ingatkan Perbanyak Doa Dalam Keadaan Sulit
Terkini
Lihat Semua