Rais Syuriyah PWNU Jakarta Tekankan Pentingnya Akhlak dan Etika dalam Berorganisasi
Sabtu, 18 Januari 2025 | 21:00 WIB

Rais Syuriah PWNU Jakarta, KH Muhyidin Ishaq dalam Konferensi Cabang (Konfercab) VI Pengurus Cabang (PCNU) Jakarta Pusat, di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (18/1/2025).
Wiwit Musaadah
Penulis
Bogor, NU Online Jakarta
Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, KH Muhyidin Ishaq, menekankan pentingnya akhlak dan etika dalam berorganisasi, khususnya dalam konteks NU sebagai organisasi ulama. Hal itu dikatakannya saat sambutan dalam Konferensi Cabang (Konfercab) VI Pengurus Cabang (PCNU) Jakarta Pusat, di Cisarua, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu (18/1/2025).
Ia menegaskan bahwa NU adalah organisasi ulama, sehingga akhlak, etika, adat, dan sopan santun harus menjadi pedoman utama dalam setiap langkah organisasi. Kia Muhiyidin mengingatkan agar segala tindakan dalam organisasi tetap berpegang pada prinsip-prinsip tersebut.
“Kalau ustadz dan kiainya sudah tidak menunjukkan akhlak, apa bedanya NU dengan organisasi lain? Ini bukan organisasi biasa, ini adalah organisasi ulama. Jangan sampai nilai-nilai luhur itu hilang,” tegasnya.
Tak hanya itu, Kiai Muhyidin mengingatkan untuk menggunakan cara yang etis dalam memilih pemimpin, khususnya dikepengurusan PCNU Jakarta Pusat yang dalam hal ini sedang menentukan kepemimpinan selepas KH Saifudin.
Pengasuh Ponpes Miftahul Ulum, Cipete, Jakarta Selatan menegaskan, akan mengambil tindakan tegas untuk menjaga kedisiplinan dan keteraturan di tubuh NU. “Kalau nanti ada yang tidak bisa diingatkan, kita akan tertibkan, bahkan secara fisik kalau diperlukan,” ujarnya dengan nada serius.
Kiai Muhyidin juga menitipkan pesan kepada Banser dan Ansor untuk lebih selektif dan waspada terhadap pergerakan yang terjadi. Ia berharap mereka dapat menjaga organisasi dari hal-hal yang berpotensi merusak tatanan dan nama baik NU.
“Banser dan Ansor harus meneliti dengan cermat. Jangan sampai ada hal-hal yang melanggar etika atau nilai-nilai organisasi,” pesannya.
Ia menambahkan bahwa dinamika yang terjadi di NU menunjukkan bahwa organisasi ini tetap menarik dan relevan. Namun, ia mengingatkan bahwa daya tarik tersebut harus dikelola dengan bijak demi kemaslahatan bersama.
Terakhir, Kiai Muhiyidin berharap seluruh proses dalam Konfercab VI PCNU Jakarta Pusat dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan terbaik. Ia menegaskan bahwa semua keputusan yang diambil harus demi kepentingan Nahdlatul Ulama dan umat.
“Semua ini demi kemaslahatan NU dan umat. Saya percaya dengan niat yang baik, kita bisa menjaga marwah organisasi ini,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Bahas Isu Kekinian, PCNU Jakbar Inisiasi Bahtsul Masail di Masjid Mardhotillah
2
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
3
Pagar Nusa Tampil Meriahkan Harlah Ke-77 IPSI
4
PWNU Jakarta Tegaskan Pengabdian NU Harus Bersifat Inklusif
5
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua