IPNU-IPPNU Tanjung Priok Gelar Kajian Diskusi Pendidikan Militer untuk Atasi Kenakalan Remaja
Kamis, 22 Mei 2025 | 14:30 WIB
Jakarta Utara, NU Online Jakarta
Pimpinan Anak Cabang Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kecamatan Tanjung Priok menggelar Kajian Diskusi 2 tentang pendidikan militer sebagai solusi untuk mengatasi kenakalan remaja. Kegiatan dengan tema "Perlukah Pendidikan Militer untuk Pelajar Pelaku Tawuran dan Narkoba: Solusi atau Ancaman?" berlangsung pada Selasa (20/5/2025) di Aula Kecamatan Tanjung Priok.
Acara dimulai pukul 12.00 WIB dengan registrasi peserta dan pembukaan yang disusul pembacaan ayat suci Al-Qur'an serta menyanyikan lagu kebangsaan dan mars organisasi. Forum diskusi menghadirkan berbagai tokoh penting termasuk Ketua MWC NU Tanjung Priok Ust. Mahmud, Camat Tanjung Priok Bapak Ade Himawan, perwakilan PC IPNU Jakarta Utara, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah I Jakut, Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol H. Ahmad Fuady, dan Komandan Kodim Kolonel Inf. Dony Gredinand.
Diskusi dilaksanakan sebagai respons terhadap maraknya kenakalan remaja di wilayah Tanjung Priok. Para narasumber menyampaikan berbagai perspektif mengenai efektivitas pelatihan disiplin militer dalam pembinaan karakter pelajar.
Kegiatan dilengkapi dengan sesi Focus Group Discussion (FGD), simulasi kedisiplinan militer, dan penandatanganan komitmen perubahan oleh peserta. Peserta diskusi menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.
"Kami menyadari bahwa tantangan yang dihadapi generasi muda hari ini tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan konvensional semata. Tawuran dan narkoba adalah dua ancaman besar bagi masa depan pelajar, dan oleh karena itu diperlukan metode pembinaan yang lebih progresif dan membumi," ujar Ketua PAC IPNU Tanjung Priok Imam Syibro.
Ketua PAC IPPNU Tanjung Priok Siti Nur Azizah menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan pilot project pembinaan pelajar berbasis pendekatan multidisiplin.
"Melalui Kajian Diskusi ini, kami tidak hanya membuka ruang diskusi, tetapi juga membuka jalan perubahan. Kami percaya bahwa pelatihan kedisiplinan berbasis militer, bila diterapkan secara terukur dan manusiawi, bisa menjadi alternatif pembinaan yang efektif," katanya.
Dari hasil diskusi, para peserta merumuskan beberapa poin penting termasuk dukungan terhadap program berbasis edukasi, menjaga hak anak, evaluasi terhadap efektivitas pendekatan militeristik, serta usulan alternatif seperti program restorative justice dan pelatihan soft skill.
Acara ditutup dengan doa penutup dan sesi dokumentasi serta ramah tamah. Kegiatan meninggalkan kesan mendalam bahwa generasi muda Tanjung Priok siap menjadi generasi yang disiplin dan bebas dari kenakalan remaja.
Terpopuler
1
Hasil Demo Ojol 2025: Komisi V DPR akan Gelar Rapat Bersama Kemenhub dan Aplikator
2
MWCNU Kramat Jati Teken Prasasti dan Resmikan Makam Syekh Jafar Jati
3
Jelang Dzulhijjah 1446 H, LFNU Jakarta akan Gelar Rukyatul Hilal dan Pengamatan Arah Kiblat
4
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
5
Warga Temukan Makam Kramat Syekh Jafar: Asal Muasal Nama Kramat Jati?
6
Pesantren Al-Tsaqafah Ciganjur Terima Santri Baru Tahun Ajaran 2025/2026
Terkini
Lihat Semua