Jakarta Raya

PWNU Jakarta Gelar Majelis Mudzakrah untuk Optimalkan Peran Syuriyah

Rabu, 23 Juli 2025 | 14:30 WIB

PWNU Jakarta Gelar Majelis Mudzakrah untuk Optimalkan Peran Syuriyah

PWNU) DKI Jakarta menggelar Majelis Mudzakarah Dinamisasi Syuriyah di kantor sekretariat PWNU DKI Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, pada Rabu (23/7/2025). (Foto: NU Online/Arif)

Jakarta, NU Online Jakarta


Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar Majelis Mudzakarah Dinamisasi Syuriyah di kantor sekretariat PWNU DKI Jakarta, Matraman, Jakarta Timur, pada Rabu (23/7/2025).
 

Kegiatan yang diikuti oleh jajaran syuriyah PWNU dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) di Jakarta itu sebagai langkah untuk mengoptimalkan peran syuriyah di semua tingkatan.

 

Wakil Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta, KH Endin AJ Soefihara, menegaskan bahwa hubungan antara jajaran Syuriah dan Tanfidziyah di dalam tubuh NU adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Ia menganalogikan hubungan keduanya laksana dua sisi dari sekeping mata uang yang saling melengkapi dan sama-sama bernilai.


Menurut Kiai Endin, NU hanya akan berhasil jika kedua pilarnya, yaitu Syuriyah yang mengawal urusan ideologi dan keagamaan, serta Tanfidziyah yang bertanggung jawab atas urusan keorganisasian, bekerja secara selaras.


“Keberhasilan ideologi dengan keberhasilan organisasi itu laksana sekeping mata uang. Kita tahu uang punya dua muka, tapi tidak ada yang lebih hebat di antara dua muka tersebut. Satu mukanya rusak, maka tidak berharga uang tersebut,” ujarnya.


Ia menjelaskan, jika NU hanya berhasil dalam urusan keagamaan namun lemah dalam organisasi, maka NU hanya akan menjadi "lembaga pengacara belakang".
 


Sebaliknya, kata Kiai Endin, jika hanya unggul dalam keorganisasian tetapi lemah dalam ideologi, maka NU tidak akan berbeda dengan organisasi kemasyarakatan lainnya.


“Oleh karena itu, antara nilai-nilai ideologi dan nilai-nilai keorganisasian, dia bekerja bareng, bersama-sama, tidak ada yang harus didahulukan di antara keduanya,” tegas Kiai Endin.

 

Sementara itu, Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta KH Muhyidin Ishaq menekankan fungsi syuriyah sebagai pengendali kebijakan organisasi. Menurutnya, syuriyah memiliki kewenangan tertinggi di organisasi NU yang bukan sebatas mengesahkan kebijakan.

 

“Kita ini Rais Syuriyah pengendali dan pengambil kebijakan. Tanfidziyah pelaksana dari apa yang kita tuangkan,” tegas Kiai Muhyidin.

 

Kiai Muhyidin mengatakan jajaran syuriyah di PWNU DKI Jakarta memiliki jiwa teknokrat yang memiliki kompetensi dalam merumuskan kebijakan dan mengambil keputusan. 
 

Ia menyebut salah satu buktinya ialah dengan terlaksananya kegiatan Sekolah Nahdliyin Pergerakan (Sniper) yang mampu menghadirkan narasumber dan materi yang berkualitas.


“Orang-orang yang memiliki kompetensi saat ini ada di jajaran syuriyah,” ucapnya.