Gus Yahya: Keturunan Timika dan Makassar Setara Martabatnya, Begitu Pula Keturunan Jawa dan Tarim
Senin, 12 Mei 2025 | 10:10 WIB
Merauke, NU Online Jakarta
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menegaskan bahwa semua manusia tanpa memandang latar belakang suku, ras, dan asal daerahnya adalah setara. Tidak ada perbedaan martabat di antara manusia atas dasar latar belakang apapun.
Hal itu ia sampaikan dalam acara Halal Bihalal dan Pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Papua Selatan di Semangga Jaya, Semangga, Merauke, Papua Selatan, Senin (5/5/2025).
"Yang keturunan Papua Selatan, keturunan Merauke, setara martabatnya dengan keturunan Timika. Yang keturunan Timika setara dengan keturunan Makassar." katanya.
"Yang keturunan Makassar setara martabatnya dengan keturunan Jawa. Yang keturunan Jawa setara martabatnya dengan keturunan Tarim. Setara! Tidak ada perbedaan di antara kita," tegas Gus Yahya.
Menurutnya, hanya dengan prinsip tersebut, sesama umat manusia bisa sungguh-sungguh bersaudara. Ia menegaskan prinsip itu selaras dengan ajaran Rasulullah saw yang tidak membedakan sesama umat manusia.
"Tidak ada keunggulan Arab atas non-Arab, atau kulit hitam atas kulit putih. Kita semua setara sebagai anak Adam," kata Pengasuh Pondok Pesantran Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah itu.
Gus Yahya menjelaskan bahwa walaupun berbeda-beda warna kulit, tetaplah bersaudara sesama bangsa Indonesia. Pesan ini khususnya relevan untuk Papua, bahwa sesama bangsa Indonesia harus bisa bersatu.
"Di sini, saudara-saudara kita berkulit hitam, sawo matang, kuning semua bisa bersatu karena kesadaran: kita satu bapak (Adam), satu tanah air, dan satu Tuhan," tuturnya.
Baca selengkapnya di sini
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua