Gus Yahya Sebut Masyarakat Jakarta Penganut Setia Ajaran Aswaja
Rabu, 16 April 2025 | 14:00 WIB
Sintia Nur Afifah
Penulis
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menegaskan bahwa masyarakat Betawi merupakan penganut setia ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja). Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (15/4/2025).
Gus Yahya menjelaskan bahwa kesetiaan masyarakat Betawi terhadap Aswaja telah terbukti melalui perjalanan sejarah mereka.Â
"Dari seluruh sejarah perjalanan Betawi, kita bisa melihat bahwa Betawi itu adalah masyarakat-masyarakat ahlussunnah wal jamaah," kata Gus Yahya.Â
Ketum PBNU menyampaikan bahwa para ulama Betawi telah membangun kesepakatan untuk menjaga tradisi Aswaja melalui wadah khusus.Â
Â
"Sampai kemudian, para ulama Betawi ikut bersepakat untuk berjalan bersama-sama dalam rangka ahlussunnah wal jamaah itu dengan wadah ikhtam Betawi," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya mengungkapkan fakta dari hasil studi tentang dominasi penganut Aswaja di Jakarta.Â
"Ini sebetulnya juga studi yang agak mengejutkan, bahwa ternyata yang dominan di Jakarta ini adalah masyarakat ahlussunnah wal jamaah. Betawi atau bukan, karena banyak orang Jawa juga di Jakarta. Orang Melayu, orang mana-mana," ungkapnya.
Gus Yahya juga mengajak seluruh masyarakat Jakarta untuk bersama meneruskan tradisi Aswaja sebagai panutan.Â
"Sehingga saya mengajak masyarakat ahlus sunnah wal jamaah di Jakarta ini semuanya untuk bersama-sama kami semua meneruskan tabarruh, mengambil berkah dari penyelenggaraan ahlus sunnah wal jamaah yang berwadah khidmat ahlussunnah wal jamaah," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, Ketum PBNU menekankan bahwa Aswaja telah terbukti menjadi panutan yang membawa keberkahan bagi pengikutnya.
"Saya ingin sampaikan bahwa ini sudah terbukti dalam sejarah, terbukti dalam keberadaan kita masing-masing bahwa ahlus sunnah wal jamaah ini adalah jalan yang berkah," tegasnya.
Gus Yahya juga mengingatkan tentang tujuan awal pendirian organisasi NU untuk melestarikan ajaran aswaja.
 "Dan Nahdlatul Ulama ini didirikan untuk khidmah ahlussunnah wal jamaah," pungkasnya.
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua