Rais Aam PBNU Sebut Kejujuran dan Keadilan Kunci Utama Kemakmuran Dunia
Rabu, 9 Oktober 2024 | 11:00 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan pidato di acara Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam Malaysia (YAPIEM), di Hotel Putrajaya Marriot, pada Selasa (1/10/24). (Foto: Tangkapan Layar Youtube NU Online)
Nyimas Zulfa Lisamia
Penulis
Jakarta, NU Online Jakarta
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyebutkan bahwa kejujuran dan keadilan merupakan kunci utama dalam menjaga kemakmuran dunia. Hal ini disampaikan dalam Forum Dialog Ekonomi Kawasan Serumpun yang digelar Yayasan Pembangunan Ekonomi Islam Malaysia (YAPIEM), di Hotel Putrajaya Marriot, pada Senin (1/10/2024).
Dalam pidatonya, Kiai Miftach mengingatkan tentang sikap Rasulullah yang pernah memberikan penghormatan kepada empat tokoh yang belum memeluk Islam, namun memiliki nilai-nilai kepribadian yang tinggi dalam hal keadilan, kejujuran, dan kedermawanan.
“Pertama, ada Imru'ul Qais, seorang penyair dari zaman jahiliyah belum mukmin tapi isi syairnya mengandung nilai-nilai ketauhidan,” jelas Kiai Miftach.
Kedua, Hatim Ath-Thai, yang terkenal dengan kedermawanannya di masa jahiliyah. Ketiga, Abu Thalib, paman Nabi Muhammad yang selalu membantu Nabi dalam memperjuangkan dakwahnya sepanjang hidupnya. Abu Thalib selama hidupnya tidak memeluk agama Islam.
“Keempat, Kaisar Al Sinwar yang terkenal dengan keadilan dan kejujurannya hingga membawa kesejahteraan bagi negaranya,” terang Kiai Miftach.
Kiai Miftach juga mengutip pendapat Imam Al-Ghazali yang menyatakan bahwa dunia pernah dikuasai oleh non-Muslim selama 4.000 tahun karena mereka menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan kejujuran.
“Dunia bisa bertahan tanpa batas karena keadilan dan kejujurannya," jelasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai makhluk unggulan yang bertanggung jawab untuk memakmurkan bumi.
“Allah yang menciptakan kita dan menjadikan kita sebagai pemakmur bumi ini," ujarnya.
Di akhir, Kiai Miftach menjelaskan hal ini juga memerlukan tata tertib, inovasi, keadilan, dan kejujuran. Allah telah menjanjikan dalam Al-Quran, khususnya dalam Surat Al-Anbiya dan An-Nur, bahwa orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan memimpin bumi ini.
"Karena dalam iman ada kebenaran dan kejujuran, maka mereka akan menjadi pemimpin bumi ini. Dalil-dalil itu disiapkan untuk kita yang memang diperintahkan untuk mengatur bumi ini, bagaimana agar bumi bisa sejahtera dan tentram," tutupnya.
Terpopuler
1
Rais PWNU Jakarta Tekankan Syuriyah sebagai Pengendali Kebijakan Organisasi
2
Ancaman Terbesar Bukan Penjajahan Fisik, Tapi Ilmu Tanpa Sanad
3
GP Ansor Tambora Dirikan Posko Darurat, Prioritas Kebutuhan Balita Korban Kebakaran
4
PWNU Jakarta Gelar Majelis Mudzakrah untuk Optimalkan Peran Syuriyah
5
267 Koperasi Merah Putih di Jakarta Siap Beroperasi, Putar Roda Ekonomi Warga
6
Sulit Dapatkan Air Bersih, Warga Penjaringan Nilai Pelayanan PAM Jaya Tak Maksimal
Terkini
Lihat Semua