Suhu di Indonesia Terpanas di Oktober 2024, Ini Penyebabnya
Sabtu, 2 November 2024 | 16:00 WIB
Jakarta, NU Online Jakarta
Sepanjang Oktober 2024, Indonesia mengalami puncak suhu panas tahunan. Hal ini merupakan fenomena tahunan yang umum terjadi akibat puncak kulminasi dan gerak semu tahunan matahari.
Namun, pada (27/10/2024) lalu terjadi rekor suhu terpanas yang pernah dialami Indonesia. Suhu kala itu tercatat 38,4 derajat celcius di Stasiun Meteorologi Gewayantana, Larantuka, Flores Timur. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa sepanjang Oktober suhu siang hari di Indonesia rata-rata mencapai 37-38 derajat celcius dan lebih tinggi satu derajat dari rata-rata suhu dalam 30 tahun.
Lantas, apakah penyebab suhu panas 'memanggang' di Indonesia?
Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU (LF PBNU) Ma'rufin Sudibyo menyampaikan bahwa cuaca panas lebih disebabkan oleh kurangnya uap air di atmosfer Indonesia akibat terjadinya dua badai tropis secara berturut-turut.
"Masing-masing badai tropis Trami (yang melanda daratan Filipina) dan badai tropis Kong-Rey (yang melanda daratan pulau Taiwan)," ujar Marufin kepada NU Online, Jumat (1/11/2024).
Kedua badai tropis itu merupakan sistem udara berpusar yang arah pusarannya berlawanan dengan jarum jam (karena terjadi di belahan Bumi utara).
Pusaran kedua badai tropis sangat besar, yakni Trami berdiameter 400 km dan Kong-Rey yang lebih kuat berdiameter 700 km. Kedua pusaran besar badai tropis ini menyebabkan udara lembab dari Indonesia tertarik ke utara.
Pada saat yang sama, kedua badai tropis ini menghalangi aliran sistem angin muson barat yg banyak membawa uap air ke Indonesia.
"Kombinasi kedua hal itu menyebabkan Indonesia kekurangan uap air. Akibatnya, pembentukan awan sangat berkurang. Sehingga pancaran sinar Matahari tidak terhalangi untuk jatuh ke Bumi," jelasnya.
Baca selengkapnya di sini
Terpopuler
1
Rais PWNU Jakarta Tekankan Syuriyah sebagai Pengendali Kebijakan Organisasi
2
LFNU Jakarta Akan Gelar Rukyatul Hilal, Libatkan Penggiat Falak Jelang Awal Safar
3
Ancaman Terbesar Bukan Penjajahan Fisik, Tapi Ilmu Tanpa Sanad
4
Soroti Bentrok PWI-LS dan FPI, PBNU: Negara Harus Turun Tangan Jadi Penengah
5
KH Said Aqil Siroj Serukan Nahdliyin Jadi Pelopor Islam Moderat di Masyarakat
6
PWNU Jakarta Gelar Majelis Mudzakrah untuk Optimalkan Peran Syuriyah
Terkini
Lihat Semua