Jakarta Raya

Anggota DPR Ida Fauziyah Ungkap Tantangan Dakwah NU Jakarta Hadapi Kota Global

Kamis, 20 Februari 2025 | 09:00 WIB

Anggota DPR Ida Fauziyah Ungkap Tantangan Dakwah NU Jakarta Hadapi Kota Global

Anggota DPR Ida Fauziyah di acara Konfercab VI PCNU Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025). (Foto: NU Online/Alaika)

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Ida Fauziyah mengungkapkan bahwa warga Nadhliyin di Jakarta akan menghadapi tantangan kota global bertaraf Internasional. Hal ini menjadikan dakwah Nahdlatul Ulama (NU) semakin berat ke depannya. 
 

Ungkapan itu disampaikan pada pembukaan acara Konfercab VI PCNU Jaksel yang diselenggarakan Gedung PCNU Jakarta Selatan, Jalan Pangeran Antasari 57, pada Rabu (19/2/2025) siang.

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Bapak dan ibu sekalian yang saya hormati. Tidak mudah membawa NU ke kota Jakarta. Konon jakarta itu menurut Undang-Undang (UU) Daerah Khususu Jakarta (DKJ) akan menjadi kota global, kota internasional, kota perdagangan dan jasa, kota utama yang menjadi sumber perekonomian nasional.  Itu gambaran kota Jakarta masa depan," ungkapnya.


Ida juga menjelaskan bahwa Jakarta melalui UU DKJ akan menjadi kota perdagangan dan jasa bertaraf internasional. Artinya kompetisi akan terjadi bukan hanya antar warga Jakarta atau Indonesia, melainkan kompetisi tingkat global. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


"Perdagangan yang kompetisinya itu kompetisi global bukan kompetisi antar warga di Jakarta atau antar warga di Indonesia, Tidak seperti itu. Kompetisinya sangat global. Mau melakukan bisnis maka siapapun boleh mengambil atau merekrut orang dengan kapasitas global. Sementara sanggupkah kita berkompetisi antar wilayah Indonesia," ujarnya. 


Ida juga menyoroti dakwah digital NU yang belum sepenuhanya siap dalam menghadapi tantangan global. Termasuk merawat tradisionalisme masyarakat Jakarta. 

ADVERTISEMENT BY OPTAD


"Tidak mudah saya kira ibu dan bapak, tidak mudah. Saya membayangkan dakwah digital kita belum sepenuhnya siap. Kita juga belum siap merawat tradisionalisme masyarakat yang menjadi basis utama kita," jelasnya.


Ida menambahkan, bahwa mengembangkan NU di Jakarta tidak lah mudah. Sebab tipologi warga Jakarta tidak sama dengan tipologi warga NU pada umumnya. 

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Selain itu, kata dia, bahwa Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) sekaligus Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta harus menjadi garda terdepan dalam mempertahankan tradisionalisme masyarakat seraya menjawab kebutuhan global. 


"Tentu kita juga perlu kesiapan yang tinggi, kemudian kita harus bersaing dengan kompetisi global. Di saat yang sama di situ pragmatisnya akan sangat tinggi, tapi di sisi lain kita harus mempertahankan tradisionalisme masyarakat yang menjadi ruh masyarakat Jakarta, ruh masyarakat Betawi," kata Ida. 


"Jadi kiranya konferensi cabang ini merumuskan langkah-langkah dakwah dalam menghadapi kondisi seperti itu. PCNU, sekaligus PWNU harus menjadi garda terdepan menjaga basis tradisionalis masyarakat. Yang di situ berarti NU menjawab kebutuhan global," papar Ida.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND

ADVERTISEMENT BY ANYMIND