Belajar dari Peristiwa Pati, Ketua PWNU Jakarta Sampaikan Pesan untuk Kepala Daerah
Jumat, 15 Agustus 2025 | 13:40 WIB

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif. (Foto: Dok. NU Online Jakarta)
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif menanggapi peristiwa aksi unjuk rasa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Ia mengajak seluruh kepala daerah, khususnya di Jakarta, untuk menjadikan kejadian tersebut sebagai pembelajaran.
“Peristiwa gerakan rakyat yang terjadi di Pati itu sebagai pembelajaran bagi para kepala daerah termasuk Jakarta,” kata Kiai Samsul kepada NU Online Jakarta, Jumat (15/8/2025).
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Ia menekankan bahwa dalam setiap kebijakan yang dibuat, kepala daerah harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. Kiai Samsul juga mengimbau para pemimpin agar tidak bersikap arogan dan tetap menunjukkan sopan santun ketika mendengar aspirasi masyarakat.
“Pemimpin harus lebih mendengar keluhan rakyat, lebih dekat lagi dengan rakyat, mengajak dialog kepada masyarakat dan jangan sungkan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Kiai Samsul berharap kejadian serupa tidak terjadi di Jakarta. Ia menilai aksi unjuk rasa di Pati merupakan bentuk kekecewaan masyarakat atas kebijakan kepala daerah yang dianggap menyengsarakan rakyat.
“Kebijakannya itu tidak membela rakyat malah sebaliknya menyengsarakan rakyat, maka suatu saat rakyat akan bergerak dan ketika rakyat sudah bergerak tidak ada siapapun yang bisa mencegah,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Diketahui, warga Kabupaten Pati menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Alun-alun Kota Pati, tepatnya di depan pintu masuk Pendopo Kabupaten Pati, Rabu (13/8/2025). Sekitar 1.000 orang warga menuntut Bupati Pati Sudewo mengundurkan diri karena dinilai arogan.
Aksi tersebut dipicu polemik kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen. Meskipun kenaikan tersebut tidak berlaku menyeluruh, pernyataan bupati yang dinilai menantang massa turut memicu kemarahan warga.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Dalam video yang beredar di media sosial, Sudewo mempersilakan warganya untuk melakukan aksi unjuk rasa meskipun jumlah massa besar.
“Siapa yang akan melakukan aksi, Yayak Gundul? Silakan lakukan, jangan hanya 5 ribu orang, 50 ribu orang suruh mengerahkan saya tidak akan gentar. Saya tidak akan merubah keputusan tetap maju dan saya instruksikan semua aparatur pemerintah Kabupaten Pati tidak boleh bargaining apapun dengan Yayak Gundul. Silakan kalau ada pihak pihak yang mau demo silakan. Saya tidak akan gentar, tidak akan mundur satu langkah,” ujarnya, dikutip dari laman NU Online.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND