Bulan suci Ramadhan 1446 H. semakin dekat, dan umat Islam di Indonesia menanti kepastian awal puasa. Suatu pertanyaan yang selalu muncul di masyarakat menjelang Ramadhan adalah kapan memulai dan akhir (puasa) Ramadhan? Ini kiranya wajar, mengingat bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat muslim, karena ada asumsi bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmah dan penuh maghfirah.
Mengutip laman Kemenag RI, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menentukan awal Ramadhan melalui Sidang Isbat yang dijadwalkan pada hari Jumat Legi, 28 Februari 2025. Oleh karena itu melalui tulisan ini penulis mencoba memberikan wawasan terkait dengan penetapan tersebut.
Waktu konjungsi dan terbenam Matahari
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Konjungsi atau ijtimak merupakan peristiwa saat matahari dan bulan berada segaris di bidang ekliptika yang sama. Peristiwa ini akan kembali terjadi pada hari Jumat, 28 Februari 2025 M, pukul 0.44.38 UT atau Jumat, 28 Februari 2025 M, pukul 7:44:38 WIB atau pukul 8:44:38 WITA atau pukul 9:44:38 WIT, yaitu saat nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 339,67 derajat.
Periode sinodis Bulan terhitung sejak konjungsi sebelumnya (awal bulan Syakban 1446 H) hingga konjungsi yang akan datang (awal bulan Ramadhan 1446 H) adalah 29 hari 12 jam 9 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon teramati.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Di wilayah Indonesia pada tanggal 28 Februari 2025, waktu Matahari terbenam paling awal adalah pukul 17:54:26 WIT di Waris, Papua dan waktu Matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18:51:31 WIB di Banda Aceh, Aceh. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi atau Ijtima’ terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 28 Februari 2025 di wilayah Indonesia.
Selengkapnya: Analisis Prakiraan 1 Ramadhan 1446 H
ADVERTISEMENT BY ANYMIND