BPPNU Jakarta soal Debat Ketiga: Solusi Banjir Konkret, Perubahan Iklim dan Pemukiman Minim
Selasa, 19 November 2024 | 13:19 WIB

Debat ketiga Pilkada Jakarta 2024 di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Ahad (17/11/2024). (Foto: Tangkapan Layar Youtube KPU DKI Jakarta)
Krisna Bagus Sajiwo
Kontributor
Jakarta, NU Online Jakarta
Direktur Badan Pemantau Pilkada Nahdlatul Ulama (BPPNU) Jakarta H Abdul Azis Suaedy menanggapi debat ketiga Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jakarta. Ia menilai pada debat ketiga ini menjadi sorotan khususnya terkait pembahasan isu-isu krusial seperti banjir, permukiman warga, dan perubahan iklim.
Â
"Solusi paslon pada masalah Jakarta sudah konkret untuk masalah penanggulangan banjir," ujarnya kepada NU Online Jakarta, Senin (18/11/2024).
Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta itu mengatakan solusi yang diajukan para pasangan calon terkait penanggulangan banjir sudah tergolong konkret dan menjanjikan.
Namun, ia menggarisbawahi penyelesaian masalah permukiman warga yang masih belum realistis. Ia menilai akar masalahnya terletak pada ketidakadilan dalam kepemilikan tanah dan tata ruang kota.
"Untuk masalah penyelesaian permukiman warga, tidak realistis dengan kondisi jakarta, karena akar masalahnya ada pada masalah kepemilikan tanah dan tata ruang kota yang tidak berkeadilan" ulasannya.
Selain itu, Ia juga mencatat minimnya solusi konkret terkait isu perubahan iklim dalam debat tersebut. Menurutnya, para paslon belum memberikan langkah-langkah yang jelas untuk menghadapi ancaman perubahan iklim yang kian nyata.
"Sayangnya untuk isu perubahan iklim, tidak terlihat solusi-solusi konkret dan jelas" tekannya.
Diketahui, debat ketiga diikuti oleh ketiga paslon gubernur dan wakil gubernur Jakarta 2024, yaitu paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana (Dharma-Kun), dan paslon nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno (Pram-Doel).
Pemilih Jakarta kini menanti langkah-langkah konkret dari para kandidat untuk membuktikan komitmen mereka terhadap pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengusung tema Tata Kota dan Perubahan Iklim dalam debat ketiga pilkada Jakarta 2024. Debat ketiga berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta Selatan, Ahad (17/11/2024).
Ketua KPU DKI Jakarta Wahyu Dinata mengatakan debat ketiga Pilgub Jakarta bisa menjadi referensi bagi pemilih untuk menentukan pilihannya pada pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. Pemilih dapat menyimak ide dan gagasan para pasangan calon lewat momentum debat.
Wahyu menjelaskan perhelatan debat ketiga merupakan debat pamunngkas yang harus digunakan semaksimal mungkin oleh semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sebagai sarana adu ide, adu gagasan, dan tentu saja menjadi sarana kampanye.
"Debat juga bertujuan untuk menambahkan referensi bagi pemilih agar berpartisipasi aktif dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Provinsi DKI Jakarta," jelasnya.
Wahyu menyebutkan Jakarta akan bertransfomasi menjadi kota global. Oleh karenanya, banyak tantangan dan persoalan yang harus diatasi oleh kepala daerah. Maka, kata dia, debat ketiga ini dengan tema Tata Kota dan Perubahan Iklim' menjadi penting bagi pemilih Jakarta.
"Ini akan menjadi informasi penting bagi masyarakat Jakarta dalam membuka khazanah wawasan terhadap bagaimana visi, misi, dan program kerja masing-masing pasangan calon dapat memberikan solusi terhadap persoalan-persoalan yang ada," pungkasnya.
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua