• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Rabu, 15 Mei 2024

Jakarta Raya

Guru Besar UI Jelaskan Perbedaan Ormas dan Parpol

Guru Besar UI Jelaskan Perbedaan Ormas dan Parpol
Prof Maswadi mengungkapkan bahwa ormas butuh kader dan pemimpin yang mampu bekerja dan loyalitas. Juga ormas sebagai area berlatih bagi partisipasi bagi anggota atau warga negara. Di sisilain, parpol dapat mengartikulasikan aspirasi masyarakat sebagai sebuah kebijakan. (Foto: NU Online Jakarta/Taqiyudin).
Prof Maswadi mengungkapkan bahwa ormas butuh kader dan pemimpin yang mampu bekerja dan loyalitas. Juga ormas sebagai area berlatih bagi partisipasi bagi anggota atau warga negara. Di sisilain, parpol dapat mengartikulasikan aspirasi masyarakat sebagai sebuah kebijakan. (Foto: NU Online Jakarta/Taqiyudin).

Jakarta Selatan, NU Online Jakarta


Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI) Prof Maswadi Rauf menjelaskan perbedaan antara organisasi masyarakat (ormas) dan partai politik (parpol). Penjelasan tersebut dimaksudkan agar pengurus NU se-DKI Jakarta dapat meningkatkan kapasitasnya dalam menjalankan organisasi.


Penjelasan tersebut diterangkan Prof Maswadi diacara Workshop Penguatan Kelembagaan dan Peningkatan Kapasitas Pengurus NU se-DKI Jakarta oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta di Gedung II PWNU DKI Jakarta, Cilandak, Jakarta Selatan, Ahad (3/9/2023) kemarin.


"Tema yang perlu dikembangkan, perlu pengembangan penguatan dan peningkatan kapasitas NU sebagai sebuah ormas. Oleh karena itu kita ingin membahas kondisi ormas, apa fungsi ormas? apa bedanya dengan parpol," kata Sekjen PP Asosiasi Ilmu Politik Indonesia (AIPI).


Terkait penjelasann rincinya tentang perbedaan ormas dan parpol, Prof Maswadi menyampaikan Ormas adalah organisasi yang dibentuk masyarakat mandiri dan benar untuk memperjuangkan dan mencapai kepentingan juga aspirasi dari kelompoknya. 


"Oleh karena itu, Ormas sering dituntut pemerintah terutama terkait kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Ormas berkembang seiring perkembangan demokrasi, masyarakat sosial atau madani menuntut atau mengajarkan kita untuk bergerak dalam menuntut kebijakan," jelasnya.


Tentang peran aspirasi keduanya, Prof Maswadi menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan diantara ormas dan parpol.


"Masyarakat dapat menyampaikan aspirasinya melalui ormas maupun parpol karena keduanya memiliki peran strategis sebagai sarana partisipasi politik masyarakat. Namun demikian, keduanya memiliki fungsi dan peran yang berbeda," kata pria yang bersekolah Strata duanya di Georgetown University, Washington, 1975.


Perbedaan fungsi parpol dan ormas yang paling menonjol menurut Prof Maswadi adalah ruang gerak parpol dapat terlibat langsung dalam proses pembuatan kebijakan politik, sedangkan ormas tidak.


"Ada banyak fungsi parpol yang banyak dibahas adalah interest aggregation, interest articulation, kaderisasi, rekrutmen, partisipasi politik, penyelesaian konflik, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak fungsi parpol, ada empat fungsi penting yang juga merupakan fungsi ormas. Keempatnya adalah interest aggregation, interest articulation, kaderisasi, dan rekrutmen," terangnya.


Selain itu Prof Maswadi juga menerangkan perbedaan antara anggota-anggota ormas dan parpol, menurutnya parpol berfungsi warga masyarakat yang memilik pandangan politik tertentu dalam bernegara dan masyarakat nyata. 


"Perbedaan fungsi tersebut dapat menjadikan anggota-anggota ormas bisa menjadi anggota parpol yang berbeda dan sebaliknya anggota parpol bisa terdiri dari berbagai ormas," ungkapnya.


"Pada akhirnya, ormas dan parpol adalah dua entitas yang memiliki peran masing-masing dalam hal partisipasi politik. Ormas butuh kader dan pemimpin yang mampu bekerja dan loyalitas. Juga ormas sebagai area berlatih bagi partisipasi bagi anggota atau warga negara. Di sisilain, parpol dapat mengartikulasikan aspirasi masyarakat sebagai sebuah kebijakan," pungkasnya.


Pewarta: Nyimas Zulfa Lisami
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru