Keluhan Pengemudi Ojol kepada Aplikator: Relasi Tak Setara hingga Potongan 20 Persen
Rabu, 21 Mei 2025 | 07:11 WIB

Subagyo, pengemudi ojol yang ditemui NU Online di depan Pasar Kenari, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/5/2025). (Foto: NU Online/Haekal)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online Jakarta
Pengemudi ojek online (ojol), Subagyo (65), mengeluhkan relasi antara mitra dengan pihak aplikator yang tidak setara. Ia mengaku harus bekerja seharian penuh untuk mendapatkan Rp100 ribu, sedangkan aplikator memperoleh Rp180 ribu.
Ia menjelaskan bahwa aplikator pernah melakukan potongan lebih dari 10 persen, bahkan jumlahnya lebih dari 20 persen. Ia meminta agar relasi antara ojol sebagai mitra dan aplikator setara.
"Kita udah bekerja seharian full itu cuma dapet kurang dari Rp100.000, sedangkan aplikator dapat Rp180.000," katanya yang sudah menekuni profesi sebagai pengemudi ojol sejak 2016, seperti dikutip NU Online.
Subagyo juga mengeluhkan beragam penawaran aplikator kepada pengguna yang hanya menguntungkan sepihak. Ia mencontohkan, penawaran multi-instan yang hanya menghabiskan waktu karena pengguna dapat menitipkan barang kepada pengemudi ojol lantaran satu arah dengan tujuan semestinya. Padahal ojol perlu waktu mengambil barang tersebut.
"Harganya cuma satu, seperti nggak ada tambahan. Jadi ini semua hanya buang-buang waktu saja dan pasti merugikan kita," jelasnya kepada NU Online di depan Pasar Kenari, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/5/2025).
Karena itulah, di saat ribuan pengemudi ojol menggelar aksi menuntut potongan aplikator maksimal 10 persen, Subagyo lebih memilih melanjutkan pekerjaannya untuk mengantar barang dari Pasar Kenari, Jakarta Pusat menuju Serpong, Tangerang.
Subagyo beralasan, ia terpaksa tidak ikut aksi untuk memenuhi memenuhi ekonomi keluarga. Meski harus menempuh 1-1,5 jam, ia mengaku telah terbiasa bekerja di bawah terik matahari dan deraian air hujan.
"Saya dapat uang hari ini, hanya bisa dipakai untuk hari esok, begitu saja setiap hari karena pendapatannya sama. Tetapi pengeluaran dan potongan dari aplikator yang besar," kata Subagyo.
Baca selengkapnya di sini.
.
Terpopuler
1
PR GP Ansor Tegal Alur Pasang WiFi Gratis, Bantu Pelajar Akses Pembelajaran Daring
2
LBH Ansor Jakarta Tangani Kasus Dugaan Penelantaran Pekerja Migran Indonesia di Kamboja
3
IPNU-IPPNU Jagakarsa Gelar Makesta untuk Membangun Diri lewat Dakwah, Nalar, dan Ilmu
4
MWCNU Kalideres Sediakan WiFi Gratis untuk Rumah Ibadah dan Fasilitas Umum
5
GP Ansor Tambora Dirikan Posko Darurat, Prioritas Kebutuhan Balita Korban Kebakaran
6
Sejumlah Sekolah Swasta di Jakarta Sambut Program Sekolah Gratis
Terkini
Lihat Semua