Jakarta Raya Pilkada Jakarta 2024

Partisipasi Pemilih di Pulau Seribu Tertinggi, PCNU: Tingginya Kesadaran Politik Warga

Rabu, 4 Desember 2024 | 06:00 WIB

Partisipasi Pemilih di Pulau Seribu Tertinggi, PCNU: Tingginya Kesadaran Politik Warga

Warga Kepulauan Seribu menggunakan hak pilih di Pilkada Jakarta 2024. (Foto: dok. PCNU Pulau Seribu)

Jakarta, NU Online Jakarta
Kepulauan Seribu meraih partisipasi pemilih tertinggi di Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan angka 70 persen, melebihi wilayah lain di Jakarta dan bahkan nasional. 
 

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kepulauan Seribu, H Sumarno mengatakan prestasi ini merupakan dorongan bagi masyarakat untuk terus menciptakan iklim demokrasi yang lebih baik di wilayah tersebut.


Ia mengingatkan tumbuhnya kesadaran politik masyarakat, agar partisipasi ini tidak hanya bersifat seremonial. 


"Ini adalah bentuk kesadaran politik warga yang tinggi dalam menggunakan hak pilih untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar, Jangan sia-siakan hak itu dengan berdiam di rumah," katanya.


Selain itu, Sumarno juga menyoroti tantangan geografis yang dihadapi masyarakat Kepulauan Seribu, seperti keterbatasan transportasi. Ia berharap pemerintah memperhatikan pembangunan pelabuhan dan infrastruktur transportasi laut yang lebih baik untuk terus mendorong partisipasi pemilih. 


"Kebutuhan seperti BBM terapung dan kolam labuh kapal harus menjadi prioritas, agar akses masyarakat ke TPS lebih mudah," tambahnya.


Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, Wahyu Dinata, mengapresiasi antusiasme masyarakat Kepulauan Seribu dalam menggunakan hak pilih mereka. 
 

"Kami berterima kasih kepada masyarakat yang telah berpartisipasi. Ini menunjukkan demokrasi di Kepulauan Seribu berjalan dengan baik," ujarnya, Ahad (27/11/2024).


Lebih lanjut, Warga Kepulauan Seribu Fithri Firhana (22) juga menggarisbawahi pentingnya perhatian pemerintah daerah pada isu-isu lokal. 


"Partisipasi tinggi ini menunjukkan harapan besar masyarakat kepada gubernur baru untuk memperbaiki pendidikan, transportasi, dan kesejahteraan," ujarnya.


Fithri juga menjelaskan bahwa hasil ini adalah bukti bahwa sudah munculnya kesadaran masyarakat di kepulauan terhadap dampak dari setiap suara mereka. Karena medan yang harus mereka hadapi lebih berat untuk menggunakan hak pilihnya.


“Banyak dari kita yang rela Pulang Pergi dari darat ke pulau cuma buat nyoblos, hal ini nunjukin effort yang nggak pernah main-main untuk memilih pemimpinnya,” pungkasnya.