Pengalaman Gen Z dengan Orang Tua Pekerja: Soal Komunikasi, Waktu, dan Interaksi
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB
Sintia Nur Afifah
Kontributor
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Jakarta sebagai kota metropolitan sudah pasti menjadi pusat dari berbagai hal termasuk sosial, ekonomi, dan politik. Terkait ekonomi, untuk menutupi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) maka masyarakat terkhusus orang tua perlu bekerja meski Upah Minimum Provinsi (UMP) Jakarta hanya Rp 5.067.381.
Berdasarkan Survei Biaya Hidup (SBH) 2022, rata-rata biaya hidup di Jakarta adalah Rp14,88 juta per bulan, maka dengan terpaksa orang tua meninggalkan anaknya untuk bekerja. Sementara itu, Generasi Z yang lahir di medio 1997 hingga 2012 beberapa sudah menjadi pekerja kini, memberikan pengalamannya menjadi seorang anak yang memiliki orang tua pekerja.
Seperti Shabrina Munthazah (21), Ia mengungkapkan bahwa kesibukan orang tua sangat berpengaruh terhadap prestasi akademiknya.
"Kesibukan orang tua itu beneran berdampak besar pada prestasi akademik aku. Misalnya, saat aku lagi ngerjain tugas di rumah, seringkali aku bingung mau tanya ke siapa kalau ada yang sulit. Jadi, aku akhirnya kerjain tugas sendiri tanpa nanya siapapun," ungkapnya kepada NU Online Jakarta, Rabu (16/10/2024) sore.
Meski merasa kesal karena kurangnya komunikasi langsung dengan orang tuanya, Shabrina mengaku bahwa perasaan itu perlahan mereda seiring berjalannya waktu.
Di sisi lain, Tasya Rahma Dita (21) merasakan pengalaman yang berbeda. Ia merasa tetap dekat dengan orang tuanya meskipun mereka sibuk dengan pekerjaan.
"Saya cukup dekat dengan kedua orangtua saya walaupun mereka sibuk. Saya mengatur waktu dengan membuat to-do list (daftar kegiatan) setiap harinya," jelas Tasya dengan percaya diri.
Achmad Subchan Maulal Mawally (22) atau Ally menawarkan pandangan yang lebih mendalam. Ia menekankan bahwa kualitas interaksi jauh lebih penting daripada kuantitas waktu yang dihabiskan bersama.
"Orang tua perlu mengajarkan pentingnya memfokuskan diri pada hal-hal yang bisa kita kendalikan. Dengan perhatian penuh saat bersama anak, meskipun waktu terbatas, orang tua pekerja dapat membuat momen berharga," paparnya.
Ally juga menambahkan bahwa tumbuh di tengah orang tua yang sibuk dapat membentuk karakter yang lebih mandiri dan adaptif. Selain itu, menekankan betapa pentingnya keseimbangan antara karir dan keluarga bagi orang tua pekerja.
"Yang terpenting adalah bagaimana orang tua dan anak dapat memaksimalkan kualitas waktu yang mereka miliki bersama," tutup Ally.
Terpopuler
1
Jalan Tanjung Priok Macet Parah, Pelindo Diminta Evaluasi Total Sistem Logistik
2
Pandangan Agama terhadap Kontroversi Nikah Batin dalam Serial ‘Bidaah’
3
Macet Parah Jalan Tanjung Priok, Ganggu Aktivitas Warga Jakarta Utara
4
Harlah Ke-65 PMII Harus Jadi Motor Perubahan di Tengah Kondisi Bangsa
5
Macet Parah di Tanjung Priok, GP Ansor Jakut: Manajemen Pelindo Bermasalah
6
Kemacetan Parah di Tanjung Priok Teratasi, PCNU Jakut Apresiasi Respons Cepat Pelindo
Terkini
Lihat Semua