• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Rabu, 24 April 2024

Jakarta Raya

RAMADHAN

Perkuat Silaturahim, PWNU DKI Agendakan Safari Ramadhan

Perkuat Silaturahim, PWNU DKI Agendakan Safari Ramadhan
Rapat Persiapan Kegiatan PWNU DKI Jakarta jelang Ramadhan 1444 H (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)
Rapat Persiapan Kegiatan PWNU DKI Jakarta jelang Ramadhan 1444 H (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta

Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Gus Bahauddin mengabarkan akan ada kegiatan Safari Ramadhan. Hal itu bertujuan untuk memperkuat tali silaturahim antara pengurus NU se-DKI Jakarta dengan para tokoh masyarakat, ulama dan umara (pemerintah) agar waktu selama Ramadhan tetap bermanfaat.


"PWNU DKI Jakarta akan menggelar Safari Ramadhan dengan acara yang sederhana, sesuai dengan instruksi pemerintah yang mengingatkan tentang pola hidup yang sederhana," katanya saat diwawancarai NU Online Jakarta di Kantor PWNU DKI Jakarta, Utan Kayu, Jakarta Timur, Jum'at (24/3/2023) siang.


Berdasarkan keterangan Gus Baha, Safari Ramadhan akan diagendakan pada Senin (3/4/2023). Selain itu, kegiatan tersebut juga akan dilaksanakan di enam Pengurus Cabang (PC) NU se-DKI Jakarta.


Berkaitan dengan instruksi Presiden yang menekankan para pejabat publik untuk hidup sederhana, Gus Baha mengimbau agar pelaksanaan kegiatan Safari Ramadhan menekankan agar proses terlaksananya acara tersebut dengan sesederhana mungkin.


"Kemarin mendapatkan kabar ada pelarangan pejabat publik mengadakan buka puasa bersama, sebenernya saya menerjemahkannya sebagai pola hidup yang harus di sederhanakan, maka Safari Ramadhan ini perlu untuk dilaksanakan dengan sesederhana mungkin. Dengan menekankan esensi silaturahmi tersebut berjalan dengan baik," jelasnya.


Lebih luas terkait Buka Puasa Ramadhan, Gus Baha menjelaskan redaksi yang dibuat oleh Sekretaris Kabinet Indonesia Maju Pramono Anung Wibowo diperuntukan untuk para pejabat yang tengah menjadi sorotan publik akibat hidup mewah. Sehingga terjadi pelarangan buka puasa bersama bagi pejabat publik.


Gus Baha menjelaskan Ramadhan seharusnya menjadi ajang untuk memperkuat tali silaturahmi antar lini masyarakat termasuk kepada para tokoh, pemerintah dan masyarakat.


"Beruntung Pak Pramono sudah menyampaikan klarifikasi bahwa pelarangan itu tidak semata-mata karena Covid-19 seperti yang tertulis dalam poin pertama, namun lebih ditujukan kepada pejabat pemerintah yang mendapat sorotan akibat hidup mewah, karena seharusnya makna surat keputusan tersebut ditujukan kepada pejabat agar mengatur pola hidupnya lebih sederhana," terangnya.


Lebih dalam, jika ada pelarangan perkumpulan selama Ramadhan dengan alasan Covid-19. Gus Baha menjelaskan, hal tersebut dapat menjadi permasalahan baru di masyarakat, karena sejauh ini beberapa kegiatan besar seperti konser dan kegiatan agama lain diperbolehkan.


"Nanti yang ditakutkan pemerintah ini seakan-akan Islamophobia, melakukan pelarangan kegiatan umat Islam. Padahal esensi surat tersebut ditujukan kepada para pejabat publik, agar tidak mengadakan buka puasa bersama apalagi dengan gaya yang mewah dan tidak sederhana," pungkasnya.


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami


Jakarta Raya Terbaru