• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 2 Mei 2024

Jakarta Raya

Rais PCNU Jakut Ajak Pengurus NU Amalkan Pemikiran KH Hasyim Asy'ari

Rais PCNU Jakut Ajak Pengurus NU Amalkan Pemikiran KH Hasyim Asy'ari
Rais Syuriah PCNU Jakarta Utara KH Nasihin Zen (berbaju putih). (Foto: NU Online Jakarta/Ikhwanoe)
Rais Syuriah PCNU Jakarta Utara KH Nasihin Zen (berbaju putih). (Foto: NU Online Jakarta/Ikhwanoe)

Jakarta Utara, NU Online Jakarta

Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) PCNU Jakarta Utara (Jakut) KH Nasihin Zein mengajak para Pengurus NU se-Jakut untuk mengamalkan pemikiran Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Hal tersebut menjadi bekal bagi Pengurus NU menjalankan tugas organisasi dimasyrakat.


"Sebagai bekal membawa organisasi NU di tengah-tengah masyarakat, minimalnya kita bisa mengikuti pola-pola pemikiran spektakuler (luar biasa) Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari," katanya saat sambutan diacara Halal Bihalal MWCNU) kecamatan Cilincing di Kantor Sekretariat MWCNU di Marunda Baru, Jakarta Utara, Selasa (23/5/2023).


Bagi Kiai Nasihin, NU bukan sekedar atribut yang dipakai. Akan tetapi pengamalan dari ajaran KH Hasyim Asy'ari adalah bekal hidup yang perlu diamalkan sehari-hari.


"Sehingga ketika kita ber-NU tidak hanya berupa slogan, tidak hanya berupa seragam, tidak hanya berupa atribut. Tetapi ajaran sebenarnya yang dibawakan oleh Hadratussyekh dapat kita amalkan dikehidupan sehari-hari," terangnya.


Lebih lanjut, Kiai Nasihin mengajak warga NU sebagai pengamal NU yang lengkap. Bukan hanya sekedar yang nampak di luar, akan tetapi yang nampak dari perilaku setiap warga NU.


"NU itu harus Dzahiran wa Batinan, tidak hanya lahiriahnya saja, tidak hanya kulitnya saja. Tapi bagaimana agar batin dan hatinya juga diisi dengan ajaran-ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdhiyah," ungkapnya. 


Senada dengan Kiai Nasihin, Ketua Pengurus Cabang (PCNU) Jakarta Utara KH Agus Muslim menyebut terdapat tiga hubungan persaudaraan untuk menguatkan warga NU.


"Saya beruntung dibesarkan di NU, karena paradigma pergerakannya mencakup dari pada three ukhuwah, pertama Ukhuwah Islamiyah (persaudaran sesama pemeluk Islam), kedua Ukhuwah Wathoniyah (persaudaran sebangsa), dan yang ketiga Ukhuwah Basyariyah (persaudaran sesama manusia)," pungkasnya. 

 

Kontributor: Ikhwanoe
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru