Soal 5 Nahdliyin ke Israel, PCNU Jakut: Jadikan Pembelajaran
Senin, 22 Juli 2024 | 14:00 WIB

Wakil Sekretaris PCNU Jakarta Utara Muhammad Imaduddin. (Foto: NU Online Jakarta/Khoirul Rizqy At-Tamami).
Khoirul Rizqy At-Tamami
Penulis
Jakarta Utara, NU Online Jakarta
Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara Muhammad Imaduddin mendorong seluruh pengurus dan Warga NU Jakarta untuk menjadikan soal pemberhentian pengurus NU yang berkunjung dan berjejaring ke Israel sebagai pembelajaran agar lebih berhati-hati dalam mengambil langkah dan tindakan yang menyangkut organisasi.
"Ini jadi pelajaran bagi pengurus-pengurus NU, terutama NU Jakarta, ke depannya agar lebih berhati-hati apabila ada tawaran bergabung dari LSM atau ormas di luar NU. Terlebih lagi dalam AD/ART NU sangat jelas bahwa pengurus NU dilarang rangkap jabatan dengan organisasi yang bertentangan dengan ideologi NU,” ujar Imad kepada NU Online Jakarta, Senin (22/7/2024).
Imad mengatakan terkait keberangkatan 5 nahdliyin yang bertemu dengan presiden Israel Isaac Herzog telah mencederai sikap Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang sejak dahulu hingga detik ini memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan juga telah melukai hati umat Islam Indonesia.
Imad menilai keputusan PBNU memecat kelima nahdliyin tersebut adalah langkah yang tepat. “Mengapresiasi setinggi-tingginya keputusan PBNU memecat 5 orang nahdliyin melalui lembaga dimana mereka bernaung yang berangkat ke Israel dan bertemu dengan presiden Israel adalah keputusan yang tepat,” ujar Alumni Pesantren Lirboyo itu.
Keputusan PBNU ini, menurutnya harus ditaati oleh jajaran pengurus NU di bawahnya, mulai Pengurus Wilayah sampai ke tingkatan ranting. Pengurus NU di setiap tingkatan, kata Imad, harus aktif menjelaskan kepada jama'ah NU dan masyarakat umum, bahwa keberangkatan mereka ke Israel adalah di luar pengetahuan PBNU dan tidak ada sangkut pautnya dengan NU secara organisasi.
“Keberangkatan mereka ke Israel jelas-jelas melanggar Peraturan Perkumpulan NU bahwa apapun yang terkait dengan hubungan luar negeri harus berkoordinasi dengan PBNU. Sehingga sangat layak mereka dipecat dari pengurus NU,” terang Ketua Yayasan Mambaul Hikmah itu.
Ketua Pengurus Wilayah Lembaga Ittihadul Mubalighin atau Asosiasi Dai dan Mubalig Alumni Lirboyo Jabodetabek ini juga mengapresiasi bahwa NU dalam periode kepemimpinan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf saat ini, secara organisasi lebih tertata. Sehingga terjadi koherensi antara keputusan PBNU dengan jajaran di bawahnya sampai tingkat ranting.
“NU periode ini nilainya bukan lagi sebuah kumpulan jama'ah tetapi sudah bergerak menuju jam'iyyah yang solid dan koheren,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ia juga mengapresiasi keputusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta yang juga memberhentikan pengurus dari Lembaga Bahstul Masail (LBM) PWNU Jakarta yang terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim) yang diduga terafiliasi dengan Israel. Ia mendukung langkah yang diambil oleh KH Muhyidin Ishaq dan KH Syamsul Ma’arif selaku Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PWNU Jakarta.
Sebelumnya, Ketua PWNU Jakarta KH Samsul Ma'arif telah memecat empat pengurus LBMNU karena berkunjung dan berjejaring ke Israel. Zainul Ma'arif, salah satu pengurus LBMNU, dipecat karena berkunjung ke Israel dan bertemu dengan Presiden Isaac Herzog bersama 4 Nahdliyin lainnya.
Selain Zainul, Kiai Samsul juga menyebutkan tiga nama pengurus LBMNU lainnya yang dipecat yaitu Mukti Ali Qusyairi, Roland Gunawan, dan Sapri Saleh. Ketiganya terlibat dalam organisasi Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).
"Kami, PWNU dari jajaran syuriyah dan tanfidziyah melakukan rapat tadi memutuskan bahwa beberapa orang yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam keberangkatan anak NU ke Israel itu diberhentikan dari kepengurusan Lembaga Bahtsul Masail PWNU Jakarta," kata Kiai Samsul di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7/2024).
"Jadi empat orang ini diberhentikan dari kepengurusan LBM PWNU Jakarta. Saya menyampaikan hasil rapat antara jajaran syuriyah dan tanfidziyah PWNU Jakarta," tambahnya.
Kiai Samsul menilai organisasi Rahim yang menaungi 4 pengurus LBM PWNU Jakarta itu memiliki keterkaitan dan komunikasi dengan pihak Israel. "Ya ada keterkaitan lah, ada keterkaitan komunikasi dengan pemberangkatan. Ada komunikasi dengan pihak Israel," jelasnya.
Penulis: Khoirul Rizqy At-Tamami
Editor: Haekal Attar
Terpopuler
1
Hasil Demo Ojol 2025: Komisi V DPR akan Gelar Rapat Bersama Kemenhub dan Aplikator
2
MWCNU Kramat Jati Teken Prasasti dan Resmikan Makam Syekh Jafar Jati
3
Warga Temukan Makam Kramat Syekh Jafar: Asal Muasal Nama Kramat Jati?
4
Ini 5 Tuntutan Ojol dalam Demo Besar-besaran 20 Mei 2025
5
Berita Duka: Suami Jurnalis Senior Najwa Shihab, Ibrahim Sjarief Wafat
6
Pengesahan Makam Syeikh Jafar Jati, Kiai Munif Ingatkan Perbanyak Doa Dalam Keadaan Sulit
Terkini
Lihat Semua