Soal Larangan Sahur On The Road, Ketua PWNU Jakarta: Setuju, Namun Jangan Dilarang Sepenuhnya
Rabu, 19 Maret 2025 | 04:00 WIB
M Shofiyullah Al-Lu'lu'iy
Kontributor
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah melarang kegiatan Sahur On The Road (SOTR) selama Ramadhan 1446. Larangan tersebut dikeluarkan karena kegiatan SOTR sering menimbulkan gesekan, seperti tawuran, perkelahian, dan balap liar.
Terkait hal ini, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, KH Samsul Ma'arif, menyatakan setuju dengan pemberlakuan larangan SOTR untuk mengantisipasi potensi tindak kriminal oleh oknum tertentu. Namun, Kiai Samsul menegaskan bahwa larangan tersebut tidak seharusnya diterapkan secara menyeluruh.
"Saya setuju jika tujuan larangan ini untuk pencegahan, tetapi tidak boleh dilarang secara keseluruhan," ujar Kiai Samsul dalam wawancara dengan NU Online Jakarta pada Selasa (18/03/2025).
Kiai Samsul menjelaskan bahwa SOTR bukan hanya dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, akan tetapi juga dilakukan oleh banyak lembaga atau organisasi yang dengan sukarela menyelenggarakan SOTR untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam menjalani sahur.
Lebih lanjut, Kiai Samsul menyebut bahwa SOTR merupakan salah datu ide besar Sinta Nuriyah istri Gus Dur 20 tahun yang lalu.
"Kalau buka puasa banyak yang peduli, kalau sahur siapa yang peduli? banyak orang tidak mampu, ingin sahur tetapi tidak bisa", kata Kiai Samsul
"Kalau lembaga-lembaga tertentu harus didukung polisi karena itu sama dengan makan siang gratis," lanjut Kiai Samsul
Kiai Samsul juga menghimbau kepada suluruh masyarakat, LSM, maupun organisasi yang akan menggelar SOTR Â lebih tertib dan bekerja sama dengan pihak kepolisian.Â
"Mohon kepada lembaga-lembaga tertentu melapor kepada pihak kepolisian untuk dikawal untuk mendekarkan tokoh masyarakat kepolisian kepada masyarakat bawah," katanya.Â
Kiai Samsul berharap kepada pihak kepolisian agar SOTR menjadi sarana mendekatkan diri kepada masyarakat, terlebih kepada para pihak yang berpotensi melakukan tindak kejahatan. Sehingga dapat mencegah gesekan antar kelompok.Â
"Justru kalau ada Sahur On The Road dijadikan cara untuk mendamaikan orang-orang yang akan tawuran itu, diajak ayo bareng-bareng gitu kan, didekati secara persuasif," pungkasnya.
Â
Terpopuler
1
Pemprov Jakarta Buka Rekrutmen PPSU 2025, Ini Syarat dan Tahapannya
2
Perang Iran–Israel Memanas, Pakar: Negara Barat Terlalu Fokus Militer Abaikan Riset Perdamaian
3
LF PBNU Umumkan 1 Muharram 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
4
Muallim Radjiun: dari Berdagang Sampai Mengimami Jumatan Bung Karno di Istiqlal
5
LFNU Jakarta Tekankan Pentingnya Rukyat Syar'i dan Rukyat Organisasi
6
Hukum Makan Balut dalam Islam: Ini Penjelasan Lengkap dari Ulama
Terkini
Lihat Semua