• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 3 Mei 2024

Jakarta Raya

Kiai Samsul: Pendakwah Harus Paham Ilmu dan Tradisi Masyarakat

Kiai Samsul: Pendakwah Harus Paham Ilmu dan Tradisi Masyarakat
Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif saat menyampaikan arahan di kegiatan Penguatan Kelembagaan LDNU DKI Jakarta. (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)
Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif saat menyampaikan arahan di kegiatan Penguatan Kelembagaan LDNU DKI Jakarta. (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta


Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif mengatakan bahwa da'i (pendakwah) yang hakiki adalah yang memiliki kematangan ilmu agama serta paham keadaan masyarakat yang menjadi tempat berdakwah.

 

Hal tersebut dikatakan Kiai Samsul saat acara Penguatan Kelembagaan Pengurus Wilayah LDNU DKI Jakarta di Kantor PWNU DKI Jakarta, jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Senin (25/7/2023) lalu.

 

"Da'i (ialah) dirinya memang pelaku dakwah, pelaku dakwah tentu ilmunya menguasai. Perilakunya juga diterapkan sehari-hari dan dia memegang kode etik dakwah, seorang da'i itu harus betul-betul mengetaui tradisi setempat dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat," katanya.

 

Selain itu, Kiai Samsul menjelaskan bahwa sebelum berdakwah para da'i harus merancang materi sebaik mungkin. Selanjutnya dipadukan dengan sistem dakwah yang baik sehingga pesan-pesan dakwah tersambung ke masyarakat secara baik.

 

"Jadi kalau da'i tidak paham dan alim, itu bukan da'i yang sesungguhnya. Banyak orang yang berdakwah, tapi tidak paham ilmu, materi termasuk tradisi masyarakatnya itu tidak masuk ke dalam dakwah (kategori)," ungkapnya.

 

Acara yang dihadiri oleh sebagian besar pengurus LDNU DKI Jakarta tersebut, Kiai Samsul juga menginginkan agar mereka mampu membuat sebuah rumusan dakwah yang lebih efektif dan kolektif di Jakarta. Ia melihat institusi dakwah saat ini dapat dikalahkan oleh pendakwah sendiri yang tidak memiliki intitusi atau perkumpulan pendakwah.

 

Menurutnya banyak hal yang perlu didiskusikan oleh LDNU DKI Jakarta. Terlebih, akhir-akhir ini dakwah kolektif kolegial dalam institusi LDNU atau sejenisnya kadang kalah dengan dakwah yang fardhiyah atau sendiri yang mengandalkan dirinya. Padahal, da'i yang mengandalkan dirinya sendiri efektivitasnya kurang, sehingga jangkauannya sangat terbatas.

 

"Oleh karena itu LDNU DKI Jakarta harus membuat rumusan agar dakwah yang sifatnya kolektif lebih efektif, itu adalah tantangan kita," pungkasnya.

 

Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami


Jakarta Raya Terbaru