Kiai Samsul: Pendakwah Harus Paham Ilmu dan Tradisi Masyarakat
Selasa, 1 Agustus 2023 | 12:00 WIB

Ketua PWNU DKI Jakarta KH Samsul Maarif saat menyampaikan arahan di kegiatan Penguatan Kelembagaan LDNU DKI Jakarta. (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)
Haekal Attar
Penulis
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif mengatakan bahwa da'i (pendakwah) yang hakiki adalah yang memiliki kematangan ilmu agama serta paham keadaan masyarakat yang menjadi tempat berdakwah.
Hal tersebut dikatakan Kiai Samsul saat acara Penguatan Kelembagaan Pengurus Wilayah LDNU DKI Jakarta di Kantor PWNU DKI Jakarta, jalan Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Senin (25/7/2023) lalu.
"Da'i (ialah) dirinya memang pelaku dakwah, pelaku dakwah tentu ilmunya menguasai. Perilakunya juga diterapkan sehari-hari dan dia memegang kode etik dakwah, seorang da'i itu harus betul-betul mengetaui tradisi setempat dan kebiasaan yang dilakukan masyarakat," katanya.
Selain itu, Kiai Samsul menjelaskan bahwa sebelum berdakwah para da'i harus merancang materi sebaik mungkin. Selanjutnya dipadukan dengan sistem dakwah yang baik sehingga pesan-pesan dakwah tersambung ke masyarakat secara baik.
"Jadi kalau da'i tidak paham dan alim, itu bukan da'i yang sesungguhnya. Banyak orang yang berdakwah, tapi tidak paham ilmu, materi termasuk tradisi masyarakatnya itu tidak masuk ke dalam dakwah (kategori)," ungkapnya.
Acara yang dihadiri oleh sebagian besar pengurus LDNU DKI Jakarta tersebut, Kiai Samsul juga menginginkan agar mereka mampu membuat sebuah rumusan dakwah yang lebih efektif dan kolektif di Jakarta. Ia melihat institusi dakwah saat ini dapat dikalahkan oleh pendakwah sendiri yang tidak memiliki intitusi atau perkumpulan pendakwah.
Menurutnya banyak hal yang perlu didiskusikan oleh LDNU DKI Jakarta. Terlebih, akhir-akhir ini dakwah kolektif kolegial dalam institusi LDNU atau sejenisnya kadang kalah dengan dakwah yang fardhiyah atau sendiri yang mengandalkan dirinya. Padahal, da'i yang mengandalkan dirinya sendiri efektivitasnya kurang, sehingga jangkauannya sangat terbatas.
"Oleh karena itu LDNU DKIÂ Jakarta harus membuat rumusan agar dakwah yang sifatnya kolektif lebih efektif, itu adalah tantangan kita," pungkasnya.
Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
Terpopuler
1
KH Abdul Hanan Said, Ahli Al-Quran dari Betawi
2
Putusan LBM NU Jakarta : Hukum Zakat melalui Lembaga yang Tak Miliki Izin Resmi
3
RMINU Jakarta Minta Pemerintah Prioritaskan Bantuan untuk Guru Ngaji di Lapisan Bawah
4
Resmi Dimulai, Berikut Daftar Lengkap 40 Sekolah Swasta Gratis di Jakarta
5
Polemik Wamen Rangkap Jadi Komisaris, Pengamat: Lukai Hati Masyarakat yang Sulit Cari Kerja
6
Odong-odong Rawan Kecelakaan, Pengamat: Pemerintah Perlu Bertindak Tanpa Rugikan Pelaku Usaha Kecil
Terkini
Lihat Semua