Respons Anies Usai Gagal Maju Pilkada 2024: Dari Penyesalan hingga Rencana Bikin Parpol
Sabtu, 31 Agustus 2024 | 14:07 WIB

Anies Baswedan saat menyampaikan respons usai tak maju Pilkada 2024, Jumat (30/8/2024). (Foto: Tangkapan Layar Youtube Anies Baswedan)
Khoirul Rizqy At-Tamami
Penulis
Jakarta, NU Online Jakarta
Anies Baswedan merespons kegagalannya maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) di Pilkada Jakarta dan Jawa Barat 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengulas beberapa dinamika dan persoalan yang merintangi dirinya untuk mengikuti kontestasi Pilkada 2024 ini.
Dari beberapa dinamika yang terjadi, Anies merasa lega setelah melewati persimpangan tersebut. Baginya, kondisi ini merupakan garis yang sudah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.
"Sejujurnya ada selalu rasa lega setiap kali melewati sebuah persimpangan jalan, ketika amanat itu diberikan artinya Allah meyakini bahwa ini yang terbaik. Ketika amanat itu tidak berikan, saya yakin Allah sedang melindungi kita," kata dia kediamannya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/2024).
Anies merasakan adanya penyesalan setelah batal ikut bertarung dalam Pilkada 2024. Sebab, ada banyak aspirasi masyarakat miskin kota yang tidak dapat dituntaskan lewat jabatan kepala daerah. Ia mengaku banyak aspirasi berdatangan di kediamannya yang diminta untuk dituntaskan.
“Mungkin ada yang tanya, 'Pak Anies, ada enggak penyesalan tidak mengikuti pilkada ini?'. Kalau saya ditanya ada penyesalan atau tidak, penyesalan itu ada,” tutur Anies di akun YouTube pribadinya, Jumat (30/8/2024).
"Apa yang saya sesali? Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini, di tempat ini, setelah pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi, 'pak tolong kembalikan kondisi yang kemarin kita rasakan',” sambungnya.
Menurut Anies, warga yang datang merasakan kehilangan atas kondisi baik dalam 1,5 tahun ke belakang, khususnya masyarakat Jakarta. Permasalahan yang diadukan di antaranya perbaikan kampung-kampung kumuh hingga kondisi ekonomi yang selama ini selaku menjadi fokus perhatian.
“Selama beberapa bulan ini saya datang ke masyarakat, mendatangi mereka semua. Ada juga perasaan 'wah aspirasi ini enggak bisa kita tuntaskan',” katanya.
Ia juga menyebut bagaimana persoalan warga kampung bayam yang ada di Jakarta Utara yang masih belum teratasi. Pencarian solusi untuk masyarakat atas kehidupan yang mereka masih harus mencari jalannya sendiri.
“Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, 'pak tolong ini dituntaskan', berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan untuk kesejahteraannya,” lanjut dia.
Anies pun meminta maaf kepada seluruh warga Jakarta karena tidak dapat membantu mereka lewat jalan pemegang kewenangan atau pun pembuat kebijakan. Namun ia mengaku akan tetap terus berikhtiar untuk memperbaiki kondisi rakyat miskin kota ini dengan opsi yang lain.
“Tapi bukan berarti perjuangan kita berhenti dan ikhtiar kita selesai di sini, nggak. Dengan cara lain nanti kita sama sama berjuang untuk bisa memperbaiki kondisi rakyat miskin kota yang saat ini sedang menghadapi tantangan yang besar sekali,” kata mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Seluruh Parpol Tersandera Kekuasaan
Dia juga mengulas, berbagai pihak juga memintanya untuk masuk dalam kepengurusan partai politik tertentu untuk meneruskan langkahnya dalam memperbaiki kondisi yang ada. Namun ia menyebut seluruh partai politik di Indonesia saat ini tersandera oleh pemegang kekuasaan.
"Ada yang usul supaya saya masuk atau bikin partai politik. Nah gini, kalau masuk partai, pertanyaannya partai mana yang sekarang tidak tersandera oleh kekuasaan. Jangankan dimasuki, mencalonkan saja terancam. Agak beresiko juga bagi yang mengusulkan,” ungkapnya.
Usulan untuk Membuat Partai
Anies mengaku akan mempertimbangkan kemungkinan atas pilihan masuk partai politik tertentu. Hanya saja, opsi membuat partai atau organisasi masyarakat sendiri tampaknya lebih memungkinkan.
“Apakah lalu akan buat partai politik baru? Bila semangat perubahan yang sekarang makin hari semakin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh,” jelas Anies.
Anies meminta masyarakat dapat menunggu terealisasinya niatan tersebut. Dia berharap prosesnya dapat segera selesai dan langsung mengakomodir suara perubahan rakyat.
"Kita lihat sama-sama ke depan, semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan Indonesia yang lebih setara, demokrasi yang lebih sehat," jelas dia.
Tak hanya itu, Anies mengaku banyak pihak menyarankan dirinya untuk berkarir di luar negeri. Namun, dia tidak sejalan dengan saran tersebut. Ia menegaskan masih ingin berkarir di dalam negeri sebagai bentuk kecintaannya terhadap Indonesia.
"Ada yang usul saya ke lembaga-lembaga internasional atau mengajar di kampus-kampus di luar negeri. Saya jawab tidak, Insyaallah tidak. Saya mencintai Indonesia secara tanpa syarat, di sini saya akan berjuang. Kecintaan pada Indonesia membuat saya tidak akan bisa meninggalkan tanah ini," ucapnya.
Ucapkan Selamat kepada Kontestan Pilkada 2024
Di akhir pemaparannya, Anies Baswedan mengucapkan selamat kepada para tokoh yang berhasil maju menjadi peserta Pilkada 2024. Ia mendoakan agar setiap prosesnya dapat berjalan dengan lancar dan mampu menjadikan demokrasi Indonesia semakin baik.
"Saya ingin menyampaikan selamat saja kepada mereka-mereka yang hari ini mulai menjalani periksa kesehatan, mulai dari proses, mudah-mudahan berjalan lancar, demokrasinya juga nanti berjalan dengan baik," tandasnya.
Terpopuler
1
Lebaran Betawi 2025 Bukan Sekadar Panggung Kosmetik Budaya
2
Ketua PWNU Jakarta Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Paus Fransiskus: Sosok Sederhana
3
Fatayat NU Jakarta Harap Seluruh Kader Ikut Meriahkan Perayaan Harlah Ke-75
4
Historia Batavia Gelar NGUBEK: Menggali Jejak 500 Tahun Jakarta dan Merawat Identitas Betawi
5
PWNU Nilai Macet Ekstrem di Jakut Gara-gara Pelindo Rugikan Masyarakat
Terkini
Lihat Semua