Pentingnya Penyuluhan Akhlak Mulia dalam Membangun Keharmonisan Sosial
Rabu, 11 Desember 2024 | 13:00 WIB
Penyuluhan memiliki peran strategis dalam membangun masyarakat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara moral. Salah satu bentuk penyuluhan yang penting adalah penyuluhan berbasis akhlak mulia, karena nilai-nilai ini menjadi landasan utama dalam menciptakan kehidupan sosial yang harmonis.
Di tengah tantangan modern seperti meningkatnya konflik sosial, lemahnya rasa empati, dan sikap intoleransi, penyuluhan akhlak mulia menjadi solusi untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya moralitas dalam kehidupan sehari-hari.
Akhlak mulia, yang meliputi nilai-nilai seperti kejujuran, toleransi, rasa tanggung jawab, dan empati, memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an. Allah berfirman:
وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS. Al-Qalam: 4).
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya akhlak mulia sebagai ciri utama seorang Muslim. Rasulullah SAW, sebagai teladan umat Islam, dikenal dengan akhlaknya yang sempurna, sehingga penyuluhan yang mengajarkan nilai-nilai ini berfungsi untuk meneladani kepribadian beliau.
Penyuluhan akhlak mulia juga menjadi relevan di era digital saat ini. Kehadiran teknologi sering kali memengaruhi interaksi sosial, di mana banyak orang cenderung lebih fokus pada hubungan virtual dibandingkan interaksi langsung. Dalam Al-Qur'an, Allah mengingatkan pentingnya berkata baik dan menjaga hubungan sosial:
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). (QS. Al-Isra': 53).
Melalui penyuluhan, masyarakat dapat diberikan wawasan tentang bagaimana nilai-nilai akhlak mulia tetap relevan dan dapat diterapkan dalam era digital. Contohnya adalah menjaga etika dalam komunikasi daring, seperti menghargai perbedaan pendapat, menghindari ujaran kebencian, dan menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain di media sosial.
Selain itu, penyuluhan akhlak mulia juga berperan penting dalam mendukung pendidikan karakter, khususnya bagi generasi muda. Generasi muda adalah aset berharga bagi masa depan bangsa, dan mereka perlu dibekali dengan nilai-nilai moral yang kuat agar mampu menghadapi tantangan zaman dengan integritas. Allah SWT berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تُحِلُّوا۟ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهْرَ ٱلْحَرَامَ وَلَا ٱلْهَدْىَ وَلَا ٱلْقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلْبَيْتَ ٱلْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَٰنًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَٱصْطَادُوا۟ ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا۟ ۘ وَتَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْبِرِّ وَٱلتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا۟ عَلَى ٱلْإِثْمِ وَٱلْعُدْوَٰنِ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلْعِقَابِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS. Al-Maidah: 2).
Ayat ini memberikan panduan kepada generasi muda untuk selalu mendukung kebaikan dan menjauhi hal-hal negatif. Penyuluhan dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab, sehingga mereka tidak hanya menjadi individu yang sukses secara akademis, tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat.
Di tingkat komunitas, penyuluhan akhlak mulia dapat menjadi sarana untuk memperkuat solidaritas sosial. Dengan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya rasa saling menghormati dan bekerja sama, penyuluhan dapat meminimalisasi konflik yang sering terjadi akibat perbedaan budaya, agama, atau pandangan politik. Dalam penyuluhan, masyarakat diajak untuk memahami bahwa perbedaan adalah peluang untuk saling belajar dan tumbuh bersama.
Dengan memperhatikan manfaat-manfaat tersebut, penyuluhan akhlak mulia bukan hanya menjadi sebuah kegiatan tambahan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang harmonis, toleran, dan bermartabat. Penyuluhan ini sejalan dengan firman Allah yang artinya:
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (QS. Ar-Ra'd: 11)
Peran semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, dan masyarakat umum, sangat diperlukan dalam mendukung pelaksanaan penyuluhan ini secara berkelanjutan. Hanya dengan langkah bersama, kita dapat membangun kehidupan sosial yang lebih baik, di mana nilai-nilai akhlak mulia menjadi fondasi yang kokoh dalam setiap interaksi.
Penulis: Mahasiswa Semester 7, Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Akbar Nicholas Saputra.
Terpopuler
1
Bahas Isu Kekinian, PCNU Jakbar Inisiasi Bahtsul Masail di Masjid Mardhotillah
2
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
3
Pagar Nusa Tampil Meriahkan Harlah Ke-77 IPSI
4
PWNU Jakarta Tegaskan Pengabdian NU Harus Bersifat Inklusif
5
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua