• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 17 Mei 2024

Nasional

Guru Pesantren se-Jakarta Belajar Pencegahan Narkoba di Lido

Guru Pesantren se-Jakarta Belajar Pencegahan Narkoba di Lido
Bogor, NU Online
Sebanyak 50 guru dari 10 pondok pesantren se-DKI Jakarta dan Yogyakarta, mengunjungi Unit Terapi dan Rehabilitasi Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), di Lido, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/3).

Kunjungan para guru yang difasilitasi Pengurus Pusat Lembaga Pelayanan Kesehatan Nahdlatul Ulama (LPK NU) itu untuk mempelajari penanganan dan pencegahan penyalahgunaan narkoba.<>

Di pusat penyembuhan para pecandu obat-obatan berbahaya itu, para peserta diberi pengetahuan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta cara-cara pecegahannya. Selain itu, juga berdialog dengan mantan pecandu yang sudah sembuh.

Dr Kusman Sariakusumah SpKJ, MPH, mantan kepala Bidang Medis Pusat Terapi dan Rehabilitasi Pelaksana Harian BNN, menjelaskan, narkoba merupakan penyakit masyarakat. Namun, katanya, sangat berbeda dengan jenis penyakit lain pada umumnya.

Menurutnya, pencegahan dan pemberantasan atas penyalahgunaan narkoba tidak dapat dilakukan dengan hanya memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat akan bahayanya. Melainkan harus pula dilakukan dengan komunikasi dan prevensi.

“Kalau jenis penyakit lain, seperti DBD (Demam Berdarah Dongue), diberikan informasi sebanyak-banyaknya, masyarakat sudah takut. Tapi, kalau narkoba tidak bisa informasi saja. Karena, informasi saja, masyarakat bisa salah menafsirkan. Harus ada komunikasi untuk menjelaskannya,” ujar Kusman.

Karena itu, dalam hal melakukan komunikasi tentang bahaya penyalahgunaan barang haram itu, peran para guru pesantren sangat diperlukan, tidak hanya bagi komunitas pesantrennya, tapi juga masyarakat secara luas.

Hal senada diungkapkan Kepala Unit Terapi dan Rehabilitasi BNN, Kombes Pol Agus Gatot Purwanto. Ia mengungkapkan, penanganan dan penyalahgunaan narkoba tidak mudah. Mengandalkan peran aparat pemerintah tidak cukup.

“Peran para tokoh agama juga sangat penting. Namun, sebelumnya harus memahami dulu apa itu narkoba, seperti apa bahayanya, bagaimana cara pencegahannya,” tandas Agus.

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BNN, I Made Mangku Pastika, mengatakan, pendekatan keagamaan merupakan cara ampuh untuk mencegah penyalahgunaan narkoba. Bahkan, cara itu pun dapat mengatasi para pecandu atau pengguna barang haram tersebut.

Para guru pesantren yang turut dalam kunjungan itu merupakan perwakilan Ponpes Nurudholam, Al-Muhajirin (Jakarta Utara), Darunnajah (Jakarta Selatan), Azziyadah, Darussalam (Jakarta Timur), Avicenna (Jakarta Pusat), Asshiddiqiyah, Madinatunnajah (Tangerang), As-Shiriyah Nurul Iman (Bogor), Yapink (Bekasi) dan Al-Hamidiyah (Depok). (rif)


Editor:

Nasional Terbaru