• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Rabu, 17 April 2024

Nasional

Haul Ke-13 Gus Dur

Nyai Sinta Nuriyah Sebut Toleransi dan Persatuan Jadi Warisan Berharga Gus Dur

Nyai Sinta Nuriyah Sebut Toleransi dan Persatuan Jadi Warisan Berharga Gus Dur
Nyai Sinta Nuriyah dalam Haul Ke-13 Gus Dur yang digelar di Hotel Sunlake, Sunter Agung, pada Selasa (3/1/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Rizqy)
Nyai Sinta Nuriyah dalam Haul Ke-13 Gus Dur yang digelar di Hotel Sunlake, Sunter Agung, pada Selasa (3/1/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Rizqy)

Jakarta Utara, NU Online Jakarta

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Nyai Hj Sinta Nuriyah menyebut bahwa toleransi dan persatuan adalah warisan utama paling berharga yang ditinggalkan almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) kepada bangsa Indonesia. 


"Apa yang dilakukan Gus Dur adalah semata-mata bukti kecintaannya kepada Indonesia,” kata Nyai Sinta dalam acara Haul ke-13 Gus Dur di Hotel Sunlake, Jakarta Utara, pada Selasa, (3/1/2022). 


Istri Presiden ke-4 RI Gus Dur itu merasa bangga dan terharu atas gelaran acara yang dihadiri oleh seluruh lapisan masyarakat dan tokoh lintas agama, khususnya para pengikut Gus Dur (Gusdurian). Ia meyakini bahwa segala yang dilakukan mereka itu semata-mata karena kecintaannya terhadap Indonesia. 


"Saya tadi begitu sangat bahagia dan sekaligus terharu atas apa yang telah kalian lakukan untuk negara kita tercinta, yaitu negara Indonesia," ungkapnya. 


Nyai Sinta juga mengapresiasi peran Gusdurian yang tak pernah lelah memasyarakatkan nilai-nilai persatuan tanpa rasa takut demi terwujudnya perdamaian di Indonesia. Menurut Nyai Sinta, perjuangan para penggerak Gusdurian itu dilakukan tanpa harus mengeruk banyak biaya. 


"Dan yang lebih penting, anda tidak perlu mengeruk uang rakyat demi Indonesia. Itu yang membuat saya bangga terhadap anak-anak (Gusdurian) semua. Memang itulah yang telah diwariskan Gus Dur kepada anak bangsa Indonesia," tegasnya. 


"Tidak perlu harus mengeruk ke sana ke mari harta dan nyawa dari rakyat Indonesia. Dan itu semua harus tetap dihidupkan," imbuh Nyai Sinta. 


Sebagai informasi, kegiatan Haul Ke-13 Gus Dur itu dirangkai dengan beberapa agenda. Di antaranya pembacaan tahlil, pagelaran seni budaya dari Komunitas Marjinal dan anak jalanan, santunan anak yatim dan dhuafa, serta doa lintas agama. 


Pewarta: Khoirul Rizqy
Editor: Aru Elgete


Editor:

Nasional Terbaru