• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Sabtu, 4 Mei 2024

Nasional

Prof Quraish: Didik Anak Termasuk Maqashidu Syariah

Prof Quraish: Didik Anak Termasuk Maqashidu Syariah
Pakar Tafsir Al-Qur'an, Prof Muhammad Quraish Shihab saat menjadi narasumber di Islami Fest 2023 di Jakarta pada Sabtu (10/6/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Suwitno).
Pakar Tafsir Al-Qur'an, Prof Muhammad Quraish Shihab saat menjadi narasumber di Islami Fest 2023 di Jakarta pada Sabtu (10/6/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Suwitno).

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Pakar Tafsir Al-Qur'an, Prof Muhammad Quraish Shihab mengungkapkan, mendidik anak dengan pola asuh yang terbaik merupakan termasuk dari maksud dan tujuan adanya agama Islam itu lahir. Menurut Abi Quraish (sapaannya) peran mendidik dari orang termasuk kedalam pemeliharaan keturunan yang tertuang dalam 'Maqashidu Syariah'.


"Maqashidu syariah atau tujuan kehadiran syariat itu ada lima, Menurut Imam Asy-Syatibi maqashid syariah memiliki lima hal inti yaitu pertama Hifdzu Ad-Diin (Menjaga Agama), kedua Hifdzu An-Nafs (Menjaga Jiwa), ketiga Hifdzu Aql (Menjaga Akal), keempat Hifdzu An Nasl (Menjaga Keturunan) dan kelima Hifdzu Al Maal (Menjaga Harta)," kata Prof Quraish dalam bincang Hak dan Perlindungan Anak dalam Islam di Islami Fest 2023 di Jakarta pada Sabtu (10/6/2023).


"Dalam konteks memelihara keturunan itulah disitu masuk kewajiban, salah satunya adalah kewajiban mendidik anak sebaik mungkin. Jadi tujuan kehadiran syariah itu memelihara anak, agama, jiwa, harta dan keturunan," sambungnya.


Selain itu, Pendiri Pusat Studi Al-Qur'an (PSQ) itu anak dalam kacamata Islam dapat dilihat menjadi dua makna. Berdasarkan makna nikmat, pertama adalah anak sebuah ujian dan kedua anak merupakan sebuan kebahagiaan atau keberkahan. 


"Memiliki anak bisa menjadi nikmat (bencana) dan bisa menjadi nikmat (kebahagian), kalau dia berhasil dididik dengan baik. Kalau dalam Islam anak juga ujian kalau anda gagal mendidiknya nikmat (bencana), jadi tidak selalu anak itu nikmat, itu yang pertama," katanya.


Selanjutnya Penulis Tafsir Al-Misbah itu berpesan, terkadang kenikmatan memiliki anak tersebut datang tanpa terduga, ketika tidak ingin memilikinya justru Tuhan berikan seorang anak atau bahkan sebaliknya. Dalam hal ini Abi Quraish menganjurkan agar memaknai anak sebagai anugerah dari Allah.


"Anak itu anugerah Tuhan, anda boleh jadi mengharap anak, dapat anak. Boleh jadi mau anak tali tidak bisa punya anak, KB-nya (Keluarga Berencana) gagal. Jadi itu adalah Anugerah Tuhan, kalau anda menganggap anak itu anugerah Tuhan, anda harus mensyukuri kehadiran anak itu bahkan sebelum anak itu lahir anda harus mendidik," katanya.


Sehingga, menurut Abi Quraish sebelum mendidik ketika lahir, para orang tua juga harus mampu mendidik anak sebelum kelahirannya yaitu dengan memilih ibu yang baik sehingga lahirlah anak dari seseorang yang terbaik.


"Ini panjang cerita cara mendidik sebelum anak lahir, ayah kepada anak sebelum lahir, ayah berkata; saya pilihkan ibu yang pandai yang punya benih yang baik, lahirlah anak," pungkasnya.


Editor: Haekal Attar


Nasional Terbaru