Soroti Aksi Sawer Qoriah, JQHNU DKI Jakarta: Tidak Ada Adabnya
Sabtu, 7 Januari 2023 | 21:07 WIB
Qariah saat membaca Al-Quran tengah disawer. (Foto: tangkapan layar video yang diunggah di kanal Youtube Yanto Photo pada Kamis (20/10/2022)).
Haekal Attar
Penulis
Jakarta, NU Online Jakarta
Menyoroti aksi sawer terhadap qori'ah yang sedang membaca al-Quran di Tanggerang, Banten, Rais Pimpinan Wilayah (PW) Jam'iyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) DKI Jakarta KH Zarkasyi Ishaq menganggap perbuatan saweran tersebut sangat tidak beradab.
"Masalahnya, aksi saweran itu tidak ada adab," katanya saat di wawacarai NU Online Jakarta, pada Jumat (06/01/2023).
Kiai Zarkasyi menyayangkan perbuatan tersebut karena tidak sesuai dengan tradisi yang ada di Indonesia, apalagi uang itu sampai dilempar ke muka dan disisipkan ke dalam kerudung.
"Berkaca ke timur tengah, ada tradisi seperti ini. Tapi kita di Indonesia jangan mengikuti tradisi dan aturan yang salah," terangnya.
Sawer uang seperti itu, lanjut Kiai Zarkasyi, dianggap bukan seperti mendengarkan al-Quran. Tapi seperti dalam pesta hajatan atau dangdutan.
"Maka lebih baik untuk mendengarkan dan memahami kalam Allah, bisa lebih santun lagi," kupasnya.
Senada dengan pernyataan Kiai Zarkasyi, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma'arif menganggap sama perbuatan tersebut tidak memiliki adab.
"Dari sisi adab ketika ada seseorang membaca Al-Quran itu kan perintahnya fastami'u lahu (mendengarkan yang sedang membaca), harus betul-betul mendengarkan," katanya saat di wawacarai NU Online Jakarta, pada Jumat (06/01/2023).
Kiai Samsul, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa ada adab yang perlu diperhatikan saat seseorang sedang membaca al-Quran. Bahwa saweran itu bisa dimaksudkan sebagai rasa kegembiraan seseorang untuk memberikan apresiasi, namun harus dengan cara yang beradab tanpa melecehkan.
"Keliru pada waktunya saja, seseorang memberikan saweran itu kan bisa jadi bagian dari rasa kegembiraan seseorang ingin memberikan apresiasi kepada orang yang membaca, tapi tidak boleh melecehkan, kalau mau saweran ya saweran saja taruh di tempat tertentu," lanjutnya.
Di samping itu, Sekretaris PWNU DKI Jakarta Gus Bahauddin secara terang membenarkan dua pernyataan diatas.
"Padahal yang dibaca ini adalah kalimat sakral, kalimat suci, kalimatullah. Apa yang disabdakan Rasulullah, sehingga sangat tidak elok apabila orang yang membaca al-Quran, disawer," pungkasnya.
Pewarta: Haekal Attar
Editor: Herly Ramadhani
Terpopuler
1
Resmi Dilantik, Berikut Susunan Pengurus PMII Pembebasan Hasan Hanafi 2024-2025
2
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus Rayon PMII Perjuangan Bung Hatta 2024-2025
3
Prabowo Undang Calon Menteri, Ini Daftar Nama yang Sudah Hadir ke Kertanegara
4
Resmi Dilantik, Ini Susunan Pengurus PMII Jakpus 2024-2025
5
KH Zakky Mubarak Tegaskan Nabi Muhammad Tak Membedakan Seseorang dari Latar Belakang
6
Addin Minta Ansor-Banser Jakarta Miliki Kualitas Kader Kelas Dunia
Terkini
Lihat Semua