• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Selasa, 30 April 2024

Jakarta Raya

Wakil Ketua PWNU DKI Nilai Tayangan Fajar Sadboy Rusak Generasi Masa Depan Bangsa

Wakil Ketua PWNU DKI Nilai Tayangan Fajar Sadboy Rusak Generasi Masa Depan Bangsa
Momen Fajar Labatjo dalam salah satu acara (Foto: NU Online).
Momen Fajar Labatjo dalam salah satu acara (Foto: NU Online).

Jakarta, NU Online Jakarta

Belakangan ini viral anak berusia 15 tahun di media sosial dan stasiun televisi, Fajar Labatjo (Fajar Sadboy) asal Kota Suwawa, Provinsi Gorontalo. Fajar menangis akibat ditinggal sang kekasih. 


Melihat hal itu, Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta Husny Mubarak Amir menilai tayangan soal Fajar Sadboy dalam siaran televisi sangat kontraproduktif dan hanya memikirkan hiburan semata sehingga menimbulkan rusaknya generasi bangsa akibat tontonan yang tidak jelas mutunya.


"Seharusnya tayangan televisi menyajikan tayangan konten yang produktif dan tidak memikirkan rating saja," ungkapnya kepada NU Online Jakarta, Rabu (4/1/2023).


Dalam Peraturan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) tentang Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) dijelaskan lembaga penyiaran tidak boleh mewawancarai anak-anak atau remaja berusia di bawah umur 18 tahun mengenai hal-hal di luar kapasitas mereka dan wajib mempertimbangkan keamanan masa depan anak-anak.


"Seperti stasiun Trans TV dalam progam ‘Pagi Pagi Ambyar’ menyiarkan adegan Fajar Sadboy dengan adegan kegalauannya akibat ditinggal kekasih. Harusnya pihak Trans TV paham soal peraturan penyiaran," tambahnya.


Menurut Husny, anak seusia Fajar Labatjo tidak baik membicarakan hubungan percintaan seperti layaknya remaja dewasa yang terkesan dunia semata soal hubungan dua insan saja. Seusia Fajar seharusnya lebih fokus dalam dunia pendidikan.


“Mau jadi apa ketika generasi kita, apabila anak usia 15 tahun menganggap dunia percintaan adalah segalanya,” tegas Husny.

Husny yang juga salah satu penasehat di Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU DKI Jakarta menghimbau kepada pihak televisi ataupun Youtuber dalam produksi konten harus benar-benar dipikirkan dalam segi kemanfaatan untuk generasi muda Indonesia


Lebih dalam, Husny mengkhawatirkan akibat tayangan tersebut, anak-anak di Indonesia mengaggap sosok seperti Fajar itu bagus dan menjadikanya sebagai inspirasi. Sehingga, anak-anak akan mengikuti gaya tersebut untuk viral dan tren masa kini.


“Kita sering melihat siaran progam televisi dengan adegan percintaan anak di bawah umur yang sangat tidak layak dipertontonkan,” pungkasnya. 


Pewarta: Rokhman Jaya
Editor: Haekal Attar
 


Jakarta Raya Terbaru