Tangkal Radikalisme, 2500 Mahasiswa Baru UI Ikuti Pembekalan Moderasi Beragama
Sabtu, 31 Desember 2022 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online Jakarta
Sebanyak 2500 Mahasiswa Baru Universitas Indonesia (UI) mengikuti pembekalan terkait moderasi beragama untuk menangkal paham radikalisme, pembekalan tersebut di prakarsai oleh Pengurus Masjid Ukhuwah Islamiyah bersama Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara Universitas Indonesia (GMBBN UI) di Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Selasa (13/12/2022) dan Kamis (15/12/2022).
Ketua GMBBN UI Kiai Achmad Solechan menyampaikan bahwa paham moderasi sangat cocok dijadikan pembahasan umum oleh Mahasiswa Baru UI karena mengisyaratkan keadilan dan keseimbangan dalam beragama.
“Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan kepercayaan, meniscayakan hidup dengan sikap toleransi,” katanya.
Lebih lanjut, Kiai Solechan menekankan bahwa sikap moderasi beragama ini ditunjukkan untuk menghormati perbedaan pendapat, memberikan orang lain ruang untuk berkeyakinan, menghargai kesetaraan sehingga dapat bersedia untuk bekerja sama.
“Anti kekerasan, tindakan dari siapa pun yang menggunakan cara kekerasan dengan berbagai bentuknya, dalam mengusung perubahan yang diinginkannya," ujarnya.
Lebih dalam, Kiai Solechan menyampaikan agar penerimaan terhadap tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu harus dilakukan sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama.
“Dengan ini GMMBN UI mencoba mengingatkan bahaya radikalisme yang bahkan mampu menjangkiti kaum terpelajar,” tegasnya.
Mantan Polisi dan Eks Narapidana Terorisme Sufyan Sauri mengingatkan untuk menjauhi paham intoleransi sesama Islam, jika ada yang menyulut perbedaan khilafiyah dalam ajaran Islam, seharusnya dijauhi.
“Karena salah satu pintu menuju terorisme adalah paham intoleransi dan merasa benar sendiri. Kelompok di luar kelompok saya adalah salah,” kata Sufyan yang juga terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Terorisme di SKSG UI.
Kasubdit Kontra Naratif Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) Polisi Republik Indonesia (RI) AKBP Mayndra Eka Wardhana memperingatkan bahayanya ancaman radikalisme dan terorisme yang timbul dari pemahaman agama yang salah.
“Pokoknya, adek-adek di sini fokus saja dengan kegiatan belajar, jangan mengecewakan orang tua,” tutupnya.
Editor: Haekal Attar
Terpopuler
1
Ali Sadikin Dianugerahi Jenderal Kehormatan, Berikut Prestasinya
2
Fenomena Hamil di Luar Nikah, Ini Konsekuensi Hukumnya dalam Islam
3
PMII Komfaktar Cetak Kader Unggul lewat Manajemen dan Kepemimpinan
4
GP Ansor Jakut dan STAI PTDII Teken MoU Beasiswa S1 bagi Ansor-Banser
5
Belajar dari Peristiwa Pati, Ketua PWNU Jakarta Sampaikan Pesan untuk Kepala Daerah
6
LBH Sarbumusi Desak Usut Pengamanan Represif di Pati dan Gas Air Mata Kedaluwarsa
Terkini
Lihat Semua