• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 25 April 2024

Nasional

Tangkal Radikalisme, 2500 Mahasiswa Baru UI Ikuti Pembekalan Moderasi Beragama

Tangkal Radikalisme, 2500 Mahasiswa Baru UI Ikuti Pembekalan Moderasi Beragama
2500 Mahasiswa Baru Universitas Indonesia (UI) mengikuti pembekalan terkait moderasi beragama untuk menangkal paham radikalisme, di Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Selasa (13/12/2022) dan Kamis (15/12/2022), (Foto: Istimewa).
2500 Mahasiswa Baru Universitas Indonesia (UI) mengikuti pembekalan terkait moderasi beragama untuk menangkal paham radikalisme, di Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Selasa (13/12/2022) dan Kamis (15/12/2022), (Foto: Istimewa).

Jakarta, NU Online Jakarta

Sebanyak 2500 Mahasiswa Baru Universitas Indonesia (UI) mengikuti pembekalan terkait moderasi beragama untuk menangkal paham radikalisme, pembekalan tersebut di prakarsai oleh Pengurus Masjid Ukhuwah Islamiyah bersama Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara Universitas Indonesia (GMBBN UI) di Aula Utama Masjid Ukhuwah Islamiyah UI, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, pada Selasa (13/12/2022) dan Kamis (15/12/2022).


Ketua GMBBN UI Kiai Achmad Solechan menyampaikan bahwa paham moderasi sangat cocok dijadikan pembahasan umum oleh Mahasiswa Baru UI karena mengisyaratkan keadilan dan keseimbangan dalam beragama.


“Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, dan kepercayaan, meniscayakan hidup dengan sikap toleransi,” katanya.


Lebih lanjut, Kiai Solechan menekankan bahwa sikap moderasi beragama ini ditunjukkan untuk menghormati perbedaan pendapat, memberikan orang lain ruang untuk berkeyakinan, menghargai kesetaraan sehingga dapat bersedia untuk bekerja sama. 


“Anti kekerasan, tindakan dari siapa pun yang menggunakan cara kekerasan dengan berbagai bentuknya, dalam mengusung perubahan yang diinginkannya," ujarnya.


Lebih dalam, Kiai Solechan menyampaikan agar penerimaan terhadap tradisi yang sudah ada sejak zaman dahulu harus dilakukan sejauh tidak bertentangan dengan pokok ajaran agama. 


“Dengan ini GMMBN UI mencoba mengingatkan bahaya radikalisme yang bahkan mampu menjangkiti kaum terpelajar,” tegasnya.


Mantan Polisi dan Eks Narapidana Terorisme Sufyan Sauri mengingatkan untuk menjauhi paham intoleransi sesama Islam, jika ada yang menyulut perbedaan khilafiyah dalam ajaran Islam, seharusnya dijauhi.


“Karena salah satu pintu menuju terorisme adalah paham intoleransi dan merasa benar sendiri. Kelompok di luar kelompok saya adalah salah,” kata Sufyan yang juga terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Terorisme di SKSG UI.


Kasubdit Kontra Naratif Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror (AT) Polisi Republik Indonesia (RI) AKBP Mayndra Eka Wardhana memperingatkan bahayanya ancaman radikalisme dan terorisme yang timbul dari pemahaman agama yang salah. 


“Pokoknya, adek-adek di sini fokus saja dengan kegiatan belajar, jangan mengecewakan orang tua,” tutupnya.


Editor: Haekal Attar


Nasional Terbaru