• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Tujuh Cara Aman ketika Ada Hujan Disertai Petir

Tujuh Cara Aman ketika Ada Hujan Disertai Petir
Ilustrasi petir (Foto: Dok. NU Online)
Ilustrasi petir (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online Jakarta
Memasuki akhir tahun, biasanya sebagian besar wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan. Intensitas hujan yang tinggi, akan memicu kilatan petir yang harus diwaspadai.


Menemukan tempat berlindung dari kilatan petir tidak selalu mudah. Kali ini, ada beberapa tips yang harus dilakukan saat terjebak di luar ruangan selama ada kilatan petir, seperti dilansir oleh Accu Weather.


Pertama, temukan tempat berlindung secepat mungkin.


Ketika terjadi kilatan petir saat hujan, segerakan untuk mencari tempat berlindung secepat mungkin. The National Ocean and Atmospheric Administration (NOAA) mengatakan tempat terbaik adalah pergi ke gedung atau masuk kedalam kendaraan yang aman, larangan terbesar yaitu jangan keluar ke tempat terbuka.


Kedua, tetap berada di daerah dengan permukaan lebih rendah.


Berada di dataran yang rendah akan adalah pilihan terbaik jika tidak ada tempat berteduh. NOAA merekomendasikan jika sedang dalam aktivitas dan ada kilatan petir di luar ruangan, diharapkan untuk menghindari tempat-tempat tinggi seperti perbukitan dan area yang lapang seperti ladang dan lapangan.


Ketiga, tetap di dalam kendaraan.


Berada di dalam kendaraan ketika terjadi kilatan petir menjadi pilihan alternatif. Walaupun tidak seaman didalam gedung, tetap di dalam kendaraan akan lebih aman karena cangkang mobil yang terbiat dari logam dapat menyebarkan petir ke tanah, akan lebih aman di dalam mobil dibandingkan dengan di luar ruangan.


Keempat, jauhi genangan air.


Bukan cuma kenangan dengan mantan kekasih yang perlu dihindari, tetapi genangan air juga harus anda hindari. Karena petir akan menyambar dengan sangat cepat pada permukaan air.


Apalagi saat sedang berjalan-jalan atau berada di sekitar pantai, danau, kolam  renang atau tambak ikan dan kilatan petir mulai menggelegar, segera carilah perlindungan. Carilah tempat aman karena berada di luar ruangan bukan pilihan terbaik.


Kelima, segera keluar dari tenda dan pavilium.


Saat hujan besar dan terjadi kelitan petir yang banyak, sebagian besar orang yang sedang di perkemehan cenderung untuk menetap di dalam tenda dan pavilium. Tindakan ini tidak dibenarkan karena banyak tenda dan pavilium memiliki bingkai logam dan banyak bahan tenda dan pavilium yang terbuat dari bahan konduktif lainnya. Sehingga memicu orang tersambar kilatan petir saat hujan badai cukup beresiko.


Keenam, cek perkiraan cuaca sebelum keluar rumah.


Ketika hari ini memiliki agenda diluar ruangan dengan waktu yang lama serta jauh dari rumah dan kendaraan yang dimiliki, sebelum berpergian coba cek perkiraan cuaca setempat agar anda mengetahui area mana yang diperkiraan dengan cuaca sehingga anda bisa bersiap-siap menghadapinya.


Menurut NOAA bahwa tempat tinggal dan tempat tujuan yang hendak dikunjungi tidak selamanya sama, sehingga anda mampu memperisiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi terutama di musim penghujan dan disertai kilatan petir seperti saat ini.


Ketujuh, segera cari tempat bertedak ketika mendengar gemuruh.


Kebanyakan orang salah memahami ketika ada suara gemuruh yang bersamaan dengan petir menjadi sangat berbahaya. Kenyataannya tidak seperti itu, begitu suara guntur dan gemuruh terdengar, sudah seharusnya anda pindah ke tempat yang aman lalu berteduh.


Perlu diketahui bahwa petir dapat menyambar sangat jauh dari badai. Sehingga meskipun tidak terjadi hujan dan mendengar suara gemuruh, segeralah mencari tempat yang aman untuk berlindung dan berteduh.


Doa ketika Diterpa Angin Keras yang Menakutkan


Rasulullah mengajarkan kita untuk membaca doa seperti berikut ini. 

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَمَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ. اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا رِيْحًا 


Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîha wa khairamâ ursilat bih, wa a‘ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîha wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj‘alhâ rahmatan, wa lâ taj‘alhâ ‘adzâban. Allâhummaj‘alhâ riyâhan, wa lâ taj‘alhâ rîhan.


Artinya, “Tuhanku, kepada-Mu aku mohon kebaikan angin ini, kebaikan yang terkandung di dalamnya, dan kebaikan tujuan dihembuskannya. Kepada-Mu aku berlindung dari unsur negatif angin ini, unsur negatif yang terkandung di dalamnya, dan unsur negatif tujuan dihembuskannya. Tuhanku, jadikan angin ini sebagai rahmat. Jangan jadikan ia sebagai azab. Tuhanku, jadikan angin ini sebagai angin baik, bukan angin yang membawa akibat negatif.”


(Doa ini dicantumkan Imam Nawawi dalam karyanya Al-Adzkar).


Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami


Nasional Terbaru