Nasional

Wamenkomdigi: Presiden RI Minta Setiap Sektor Sumbang Peningkatan Ekonomi 8 Persen

Selasa, 26 November 2024 | 07:45 WIB

Wamenkomdigi: Presiden RI Minta Setiap Sektor Sumbang Peningkatan Ekonomi 8 Persen

Wamenkomdigi Nezar Patria. (Foto: Kemkomdigi)

Jakarta, NU Online Jakarta

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI Nezar Patria mengatakan, Presiden Prabowo Subianto meminta setiap sektor berkontribusi dalam peningkatan ekonomi delapan persen. Pesan itu ia sampaikan dalam Rapat Kerja Nasional 1 Perkumpulan Pengusaha dan Profesional Nahdliyin (P2N) di Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara, Ahad (24/11/2024).

 

“Peluang Bisnis Digital bagi dunia usaha Nahdlatul Ulama sangat tepat untuk didiskusikan satu agenda nasional. Bapak Presiden yang menetapkan satu agenda kerja nasional yang mungkin kedengarannya ambisius dengan target pertumbuhan ekonomi delapan persen,” kata Nezar.

 

Nezar mewajarkan pertumbuhan ekonomi delapan persen itu ditetapkan pada periode ini. Pasalnya, cita-cita besar Indonesia adalah menjadi negara berpenghasilan tinggi, sehingga harapannya di 2029 angka delapan persen tersebut bisa tercapai.

 

Ia menegaskan bahwa dalam mencapai target delapan persen tersebut, bisnis tidak bisa dilaksanakan dengan cara yang biasa, apalagi dengan adanya geo-ekonomi.

 

“Tantangan besar untuk menuju delapan persen tu, jika bisnis dilaksanakan biasa-biasa saja maka tidak ada terobosan, tidak ada investasi besar yang ada hanya berputar-putar. Jangankan delapan persen, enam persen aja berat, apalagi dengan adanya geo-ekonomi sekarang ini,” ujarnya.

 

Nezar kembali menjelaskan, dalam upaya mendongkrak tercapainya visi Indonesia emas perlu diterapkan tiga pilar, seperti investasi, inovasi, dan teknologi. Menurutnya, jika tidak ada pertumbuhan signifikan, maka Indonesia terancam menjadi negara Middle Income Country.

 

“Kalau tidak ada pertumbuhan signifikan maka satu etape kita gagal. Tahun 2029 kita terancam kedalam negara Middle Income Country, dan itu tidak sehat. Itu terjadi di negara-negara Amerika Latin karena mereka gagal dalam mengadopsi hal ini,” ungkapnya.

 

Selain itu ia menyebut bahwa transformasi menjadi satu hal yang tidak bisa dilepaskan dan Digitalisasi menjadi syarat menambah daya kompetensi di tingkat global.

 

“Digitalisasi adalah satu syarat untuk menambah daya kompetensi kita di tingkat global, kita harus akrab dengan Cloud, Advance, AI, Apply AI, Next Generasi Software,” jelasnya.
 


Nezar kemudian mengungkap bahwa pemantapan transformasi digital harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, elektabilitas, dan berkembang dengan baik. Mitigasi risiko dalam perkembangan teknologi pun harus menyertai.

 

“Infrastruktur dari pemerintah berupa Satelit Satria 1 kapasitas 150Ghz melayani jaringan dalam wilayah 3T dan akan ditambah lagi dengan Satria 2 untuk meningkatkan kualitas konektivitas,” pungkasnya.