Menteri BKPM Tekan Investasi untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Rabu, 9 Oktober 2024 | 18:00 WIB

Menteri BKPM Muhammad Aras Prabowo di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2024). (Dok. Panita).
Sintia Nur Afifah
Kontributor
Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Menteri Investasi Indonesia dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menekankan pentingnya investasi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.Â
"Saat ini, sekitar 54 persen pertumbuhan ekonomi kita berasal dari konsumsi. Kedua terbesar adalah dari investasi yang berkontribusi antara 25 sampai 26 persen," jelas Roeslani saat acara BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (9/10/2024).Â
Roeslani menambahkan bahwa belanja negara menyumbang sekitar sembilan sampai 10 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini berguna untuk mendorong pertumbuhan di atas lima sampai delapan persen pertumbuhan ekonomi akibat investasi dan belanja perintahan.
Sementara itu, Pengamat Ekonomi dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta Muhammad Aras Prabowo mengingatkan pentingnya kepastian hukum untuk meningkatkan jumlah investor di Indonesia. Baginya, Investasi penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.Â
Selain kepastian hukum, Aras juga menekankan pentingnya situasi politik keamanan nasional dalam meningkatkan kepercayaan investor. Seperti melalui Undang-Undang (UU) yang mendatangkan minat bagi investor.
"Melalui formulasi Undang-Undang Omnibus Law dan Cipta Kerja, kita berharap berdampak positif terhadap minat investor, baik nasional maupun internasional," katanya saat dihubungi NU Online Jakarta, Rabu (9/10/2024).
Aras menyatakan optimismenya terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi tiga sampai 5 persen. Meskipun, menurutnya saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia cenderung melambat.
"Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini cenderung melambat, kita harus tetap optimis. Salah satu variabel yang membuat kita optimis adalah sinergitas kementerian dan lembaga di bidang ekonomi," ujarnya.
Disisi lain mengenai fenomena pelambatan konsumsi, Aras menyarankan agar pemerintah memberikan stimulus untuk memacu konsumsi masyarakat. Â
"Perlu pemikiran dan tindakan komprehensif untuk menstimulus pertumbuhan, termasuk melalui kementerian keuangan dalam belanja negara," jelasnya.
Aras menyoroti pentingnya kelancaran transisi pemerintahan dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.Â
"Transisi pemerintahan yang akan berlangsung tidak akan berdampak signifikan terhadap pelambatan belanja negara. Tim transisi saya kira sudah berjalan dan saling berkoordinasi," kata Aras.
Data dari Kementerian Keuangan tahun 2023 menunjukkan bahwa realisasi investasi di Indonesia mencapai Rp 1.021,3 triliun, meningkat 15,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, tantangan global seperti ketegangan geopolitik dan ketidakpastian ekonomi masih menjadi faktor yang perlu diwaspadai dalam upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Pewarta: Sintia Nur Afifah
Editor: Haekal Attar
Terpopuler
1
Begini Alasan Arab Saudi Tunda Skema Tanazul Haji
2
Soal Polemik Nasab, PBNU Minta Nahdliyin Bersikap Bijak dan Kedepankan Adab
3
PWNU Jakarta Tekankan Budaya Betawi untuk Pemberdayaan Masyarakat
4
Jelang Idul Adha, Pedagang Keluhkan Penurunan Penjualan Hewan Kurban
5
IPNU Jakut Teguhkan Kaderisasi Berbasis Lokal dan Kebangsaan
6
PWNU Jakarta Apresiasi Larangan Ondel-ondel untuk Mengamen
Terkini
Lihat Semua