Nasional

Warga Berburu Emas Antam, Pengamat Nilai Masyarakat Sadar Investasi Jangka Panjang

Rabu, 16 April 2025 | 07:54 WIB

Warga Berburu Emas Antam, Pengamat Nilai Masyarakat Sadar Investasi Jangka Panjang

Masyarakat berburu emas menunjukkan sadar investasi jangka panjang. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta

Kekhawatiran terhadap ketidakstabilan ekonomi mendorong sejumlah warga berburu emas Antam. Fenomena ini tidak hanya terjadi di Jakarta. Wilayah Surabaya dan sekitarnya dalam beberapa pekan terakhir juga ramai oleh warga yang berburu emas.


Analis Pasar Uang Ibrahim Assuaibi menyebut fenomena ini langka. Biasanya setelah Lebaran, masyarakat justru berbondong-bondong menjual atau menggadaikan perhiasan logam mulia namun tahun ini berbeda.


"Menurutnya, masyarakat kini sudah lebih sadar akan kondisi ekonomi global. Sosialisasi masif dari media tentang situasi ekonomi dan kenaikan harga emas turut memengaruhi perilaku masyarakat," kata Ibrahim dilansir NU Online, Selasa (15/4/2025).


Selain itu, masyarakat menyadari pentingnya membeli emas logam mulia di tengah ekonomi global sedang tidak stabil. 


"Ini yang membuat masyarakat fomo, ikut-ikut membeli walaupun harga emas dunia atau logam mulia saat ini sudah terlalu tinggi," ujarnya.


Ibrahim menyebut fenomena sekaligus membantah anggapan bahwa daya beli masyarakat menurun. Faktanya, masyarakat tetap mampu membeli emas, baik secara fisik maupun online.


"Transaksi di bank emas atau bullion bank yang didirikan pemerintah dalam sepekan  tembus di atas 1 triliun rupiah. Masyarakat menabung dan menginvestasikan dana di bullion baik di BSI maupun pegadaian," katanya.


Ibrahim menilai masyarakat kini melek pentingnya investasi. Meski harga emas sedang tinggi, mereka tetap membeli untuk tujuan jangka panjang. 


"Dengan begitu, masyarakat masih punya waktu dan peluang dalam 3–5 tahun untuk menjual kembali dengan harga lebih tinggi," imbuhnya.


Baca selengkapnya di sini.