Jakarta Raya

Ansor Jakarta Siagakan 1000 Banser untuk Halau Demonstran di PBNU

Senin, 5 Agustus 2024 | 13:00 WIB

Ansor Jakarta Siagakan 1000 Banser untuk Halau Demonstran di PBNU

GP Ansor DKI Jakarta menyiagakan 1.000 Banser untuk menghalau demonstran yang melakukan aksi di depan Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024) pagi. (Foto: NU Online Jakarta/Haekal Attar)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta menyiagakan 1.000 Banser untuk menghalau demonstran yang melakukan aksi di depan Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (5/8/2024) pagi. 

 

1.000 kader Banser dari penjuru Jakarta berkumpul terlebih dahulu di Kantor Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor sejak pukul 09.00 WIB. Kemudian, selepas apel persiapan, mereka berjalan kaki menuju Kantor PBNU. Ketua Umum PP GP Ansor Addin Jauharudin memimpin langsung pengerahan kader Banser yang didampingi Sekretaris Jendral PP GP Ansor Rifqi Al Mubarak dan Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yakin. 


Setibanya di Kantor PBNU, Ketum GP Ansor beserta seluruh jajaran membuat barisan di halaman Kantor PBNU. Gus Addin, kemudian memegang alih komando barisan. Nampak hadir Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menghampiri seluruh jajaran Banser yang bersiap menunggu arahan. 

 

Dalam arahannya, Kiai yang kerap disapa Gus Yahya ini menekankan kepada kader Ansor dan Banser untuk tetap disiplin dan bersatu. "Pertama, tetaplah dalam disiplin, jangan tercerai berai," tegas Gus Yahya di hadapan kader Ansor dan Banser. 


Gus Yahya juga berpesan agar Ansor dan Banser agar taat terhadap pimpinan. Disiplin kepemimpinan merupakan tindakan yang penting untuk menjaga persatuan dalam pergerakan. 

 

"Tetaplah dalam disiplin kepemimpinan, jangan gerak sendiri-sendiri. Setiap langkah, setiap tindakan merupakan perwujudan dari konsolidasi gerak dari seluruh elemen Nahdlatul Ulama terutama Ansor-Banser sebagai ototnya NU," ujar Gus Yahya. 

 

Gus Yahya juga meminta kader Ansor dan Banser untuk mempercayakan semua persoalan yang terjadi kepada pimpinan NU. "Percayakan segala sesuatu, segala pertimbangan mengenai langkah-langkah ke depan kepada pimpinan Nahdlatul Ulama," ungkapnya. 

 

"Kalian adalah kader, kalian adalah pasukan kader-kader, kalian bukan gerombolan," tambahnya.

 

Gus Yahya memahami, bahwa persoalan yang terjadi beberapa hari ini memicu emosi dari para kader Ansor dan Banser. Ia meminta seluruh kader Ansor dan Banser untuk menahan diri dan menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada PBNU. 

 

"Saya meminta kepada sahabat-sahabat Ansor dan Banser untuk bersabar sampai ada perintah untuk bertindak. Sekali lagi tetaplah dalam disiplin kader, tetaplah dalam disiplin pasukan, tetaplah dalam disiplin barisan," ucapnya. 

 

Sementara itu, Ketum GP Ansor Addin Jauharudin menginstruksikan kader Ansor dan Banser untuk menaati arahan Ketum PBNU dalam kondisi apapun. Gus Addin mengingatkan, bahwa mengawal dan menjaga marwah Ulama dan kiai NU adalah tugas utama para kader. 


"Bahwa di sini, gedung PBNU lahir ulama-ulama yang ikhlas membangun NU. Apa yang disampaikan Ketum PBNU, jadi hal yang wajib kita laksanakan, kita harus siap dalam kondisi apapun," kata Gus Addin. 


Addin menyeru kepada seluruh kader Ansor dan Banser untuk terus menjaga kantor PBNU. Ia mewanti-wanti agar demonstrasi kemarin adalah yang terakhir. Ia mengimbau semua pihak untuk menjaga marwah NU. 


"Aksi-aksi kemarin cukup terakhir kalinya, jangan takut-takut usir mereka semua. Bagaimanapun gedung ini merupakan gedung kita semua, gedung keramat, gedung yang melahirkan banyak Ulama. Jadi tetaplah disiplin dalam barisan," pungkasnya. 


Sebelumnya, sejumlah orang yang mengatasnamakan Aliansi Santri Gus Dur melakukan demontrasi di depan kantor PBNU, Jumat (2/8/2024).

 

Dalam aksi tersebut, para demonstran menuntut agar Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Sekretaris Jenderal PBNU H Saifullah Yusuf mundur dari pimpinan PBNU.