Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta KH Samsul Ma’arif nampak menghadiri acara ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) atau Dialog Antar-Budaya dan Antar-Agama Asia Tenggara di Hotel Ritz Carlton Jakarta, pada 7 Agustus 2023.
Acara yang digelar oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) merupakan sebuah rangkaian menyambut Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN yang akan diselenggarakan di Jakarta, 5-7 September 2023 mendatang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 150 pemuka agama dan penghayat kepercayaan di kawasan ASEAN, Timor Leste, dan ASEAN Plus.
Kiai Samsul menyambut baik acara tersebut, baginya, melalui akun resmi Instagram @kyaisamsul, ia berharap dapat menghasilkan pemikiran yang cerdas untuk perdamaian se-Asia Tenggara.
"Mengucapkan selamat datang kepada para peserta Dialog Antar-Budaya dan Antar-Agama Asia Tenggara di Hotel Ritz Carlton Jakarta, mudah-mudahan konferensi ini melahirkan pemikiran yang cerdas untuk kepentingan perdamiaan terutama di Asia Tenggara," katanya, Senin (7/8/2023) lalu.
Bertemakan “ASEAN Shared Civilizational Values: Building an Epicentrum of Harmony to Foster Peace, Security, and Prosperity,” acara tersebut dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo.
Ketua Umum (Ketum) PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference (IIDC) 2023 merupakan bagian dari agenda PBNU untuk ikut serta dalam dinamika internasional terkait upaya membangun harmoni dan perdamaian dari arah lingkungan agama-agama.
"Konferensi ini sebagai inisiasi untuk memulai konsolidasi dari konstituensi peradaban besar yang dapat mendorong tumbuhnya harmoni. Semoga bisa menginspirasi dunia internasional secara keseluruhan," ucap Gus Yahya dalam Pembukaan ASEAN IIDC di Hotel Ritz-Carlton Jakarta, Senin (7/8/2023).
Dalam sambutan penutup ASEAN IIDC 2023, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU berinisiatif melakukan diplomasi publik agar menghasilkan solusi bersama.
"Saya atas nama Nahdlatul ulama telah menyatakan bahwa diplomasi publik merupakan bagian penting dari agenda Nahdlatul Ulama. Dan diplomasi NU benar-benar jujur. Yang ingin kami kejar adalah solusi. Dan solusi tidak akan pernah bisa dicapai tanpa menghadapi masalah, mengakui masalahnya. Inilah yang kami lakukan hari ini," pungkasnya.
Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
