• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Senin, 29 April 2024

Jakarta Raya

RAMADHAN

Cegah Radiasi, LF PWNU DKI Bagikan 50 Kacamata Khusus Gerhana Matahari Hibrida

Cegah Radiasi, LF PWNU DKI Bagikan 50 Kacamata Khusus Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana matahari hibrida yang akan nampak pada Kamis (20/4/2023) mulai pukul 09:00 sampai 12:00 WIB. (Foto: Ilustasi/NU Online Jakarta).
Gerhana matahari hibrida yang akan nampak pada Kamis (20/4/2023) mulai pukul 09:00 sampai 12:00 WIB. (Foto: Ilustasi/NU Online Jakarta).

Jakarta Barat, NU Online Jakarta

Lembaga Falakiyyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (LF PWNU) DKI Jakarta dikabarkan akan membagikan 50 kacamata khusus untuk melihat gerhana matahari hibrida yang akan nampak pada Kamis (20/4/2023) mulai pukul 09:00 sampai 12:00 WIB.


Ketua LF PWNU DKI Jakarta KH Abdul Kholik menyebut kacamata tersebut dibagikan secara gratis kepada para peserta yang hadir di Masjid Raya KH Hasyim Asy’ari, Cengkareng, Jakarta Barat. Kacamata itu dibagikan karena saat melihat gerhana tidak dianjurkan untuk melihat dengan mata telanjang karena ada efek radiasi inframerah


"Sebagai Lembaga yang keterkaitan dengan Hisab dan Rukyat, Lembaga Falakiyah PWNU DKI Jakarta akan melakukan pengamatan fenomena gerhana menjelang awal Syawal 1444 H," katanya saat diwawancarai NU Online Jakarta, Rabu (19/4/2023) sore.


Selain kaca mata, Kiai Kholik menyampaikan akan menyediakan perangkat pengamatan gerhana berupa teleskop dan kamera untuk memfasilitasi pengunjung.


"Karena saat pengamatan gerhana matahari tidak dianjurkan dengan kontak mata langsung melihat gerhana, Lembaga Falakiyah DKI Jakarta menyediakan perlengkapan pengamatan mulai dari teleskop, kamera dan kaca mata gerhana, kaca mata gerhana yang kita sediakan akan kita bagikan kepada peserta pengamatan gerhana". Ungkapnya. 


Ia menambahkan, gerhana matahari hibrida ini akan tampak sebagai gerhana sebagian yang terlihat dari lokasi pemantauan.


"Secara perhitungan lokal, jika diamati di Lokasi awal gerhana terlihat pukul 09:29 wib hingga puncaknya pukul 10:45 WIB dan berakhir pukul 12:06 WIB dengan tinggi Matahari saat puncak gerhana 65°47', azimut 43°31', magnitudo 0.4938, dan obsukurasi 38 persen, artinya gerhana terlihat sebagai gerhana parsial atau sebagaian," ungkapnya.


Kiai Kholik menerangkan bahwa ditahun 2023 ini diprediksi akan terjadi empat kali peristiwa gerhana, dua gerhana bulan dan sisanya gerhana matahari.


"Gerhana pertama adalah gerhana matahari hibrida pada tanggal 20 April 2023, disusul dua pekan selanjutnya gerhana bulan penumbral, selang enam bulan kemudian terjadi kembali gerhana matahari cincin, diakhiri dua pekan setelahnya dengan gerhana bulan parsial pada tahun ini," jelasnya.


Secara khusus, LF PWNU DKI Jakarta akan melakukan pengamatan di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Cengkareng, Jakarta Barat. Gerhana tersebut akan terlihat selama 2 jam 37 menit, dimulai pukul 09:29 hingga puncaknya terjadi pukul 10:45 dan berakhir pukul 12:06 WIB dengan nilai obskurasi gerhana 38 persen.


Kontributor : Ikhwanoe
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru