Jakarta Raya

Gelar Dialog Ramadhan, Tokoh Lintas Agama Bahas Pentingnya Kerja Sama Antarumat Beragama

Senin, 18 Maret 2024 | 13:00 WIB

Gelar Dialog Ramadhan, Tokoh Lintas Agama Bahas Pentingnya Kerja Sama Antarumat Beragama

Tokoh Lintas Agama, FKUB, hingga pemerintah berkumpul membahas pentingnya kerja sama membangun persaudaraan dan perdamaian antarumat beragama di Gedung Karya Sosial, Katedral Jakarta, Kamis (14/3/2024). (Foto: NU Online Jakarta/Khoirul Rizqy At-Tamami)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Tokoh Lintas Agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga pemerintah berkumpul membahas pentingnya kerja sama membangun persaudaraan dan perdamaian antarumat beragama. Kegiatan tersebut bertajuk ‘Dialog Ramadhan’ yang diinisiasi oleh Keuskupan Agung Jakarta.


Acara diskusi itu digelar di Gedung Karya Sosial, Katedral Jakarta, Kamis (14/3/2024). Acara tersebut menghadirkan  narasumber di antaranya, Uskup Keuskupan Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo, imam besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar, serta Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Prof H Dede Rosyada dan Wakil Walikota Jakarta Pusat Chaidir.


Nasaruddin menyampaikan harapannya untuk melibatkan para tokoh agama di setiap momen. Menurutnya, bahasa agama efektif digunakan terlebih di masa-masa krisis.


"Bagaimana bahasa agama itu efektif di saat krisis dan tokoh-tokoh agama tidak hanya dilibatkan di dalam akibat, tetapi juga bagaimana di dalam sebab, bagaimana dalam rancangan kebijakan, dan sebagainya," ucap Kiai Nasaruddin dalam paparannya.


Kiai Nasar juga menyebut pemilu 2024 telah berjalan dengan aman. Dalam momen tersebut, Kiai Nasar menemui Ketua KPU agar melibatkan tokoh agama dari daerah hingga pusat demi kelancaran pesta demokrasi itu.


"Tidak mungkin pemilu lancar jika tidak ada tokoh agama yang dilibatkan. Saya minta ke Ketua KPU untuk melibatkan seluruh tokoh agama-agama dari pusat hingga daerah," ujarnya.


Sementara itu, Ketua FKUB Provinsi DKI Jakarta Prof Dede Rosyada menyebutkan bahwa tujuan sebuah negara yaitu mewujudkan kesejahteraan untuk masyarakatnya. Menurutnya, hal itu bisa dicapai dengan kolaborasi, bersinergi, hingga saling mendukung satu sama lainnya. Untuk itu, ia pun menawarkan gagasan ‘sharing dan caring’ yang berbasis cinta.


"Bahwa kita itu ingin menjadi negara kesejahteraan yang terus meningkat. Adapun tujuan bersama diharapkan bagaimana kita umat beragama bisa berkolaborasi, bersinergi, sharing, caring, antarsesama umat beragama, saling mendukung, saling melengkapi untuk mencapai kesejahteraan bersama tadi," jelasnya.


Lebih lanjut, Uskup Agung Jakarta Kardinal Suharyo menambahkan, kunci transformasi bangsa dalam menghadirkan persaudaraan hingga perdamaian antarumat beragama dimulai dengan transformasi terhadap diri sendiri. 


"Transformasi pribadi yang bersumber dari iman autentik, penghayatan agama yang autentik yang membawa kepada transformasi bangsa," tutupnya.


Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami