• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Minggu, 28 April 2024

Opini

Ramadhan Dari Sisi Ilahiah dan Insaniyah

Ramadhan Dari Sisi Ilahiah dan Insaniyah
Foto: Freepik
Foto: Freepik

Marhaban ya Ramadhan! Selamat datang Ramadhan! Sebagai umat Muslim, kita merasa sangat bahagia dan bersyukur kepada Allah karena masih diberi kesempatan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan yang penuh anugerah, berkah, rahmat, dan ampunan. Seorang penyair humanis, Iqbal, mengingatkan kita untuk "Menanamkan sifat-sifat Tuhan dalam diri kita."


Melalui praktik ibadah puasa dan ibadah lainnya, kita memperoleh moralitas kenabian dan keilahian tersebut, serta menanamkannya dalam jiwa kita secara mendalam. Dengan kedatangan bulan suci Ramadhan, sebagai pilar ketiga dalam rukun Islam, kita diberi kesempatan untuk meraih nilai-nilai takwa sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 183.


Berkumpulnya kembali dengan bulan suci Ramadhan menandakan bahwa kita masih memiliki kesempatan yang besar dari Allah untuk meraih momen ini dengan penuh apresiasi terhadap keimanan dan ketakwaan.


Momentum Ramadhan ini memiliki makna ilahiah (Ketuhanan) dan insaniyah (Kemanusiaan) yang luas dan mendalam. Pertama, kita yakin bahwa puasa Ramadhan setiap tahun akan membentuk pribadi yang takwa. Kualitas dan bobot takwa tidak didapat dengan hanya menyatakan iman kepada Allah, namun harus diperjuangkan secara spiritual dengan penuh pengabdian.


Kedua, Ramadhan adalah waktu yang baik untuk latihan mental dan fisik yang intens. Secara rohani, kita bertujuan mencapai derajat takwa, sementara secara fisik, kita dilatih dengan tidak makan, minum, dan berhubungan suami-istri dari fajar hingga terbenamnya matahari.


Ketiga, Ramadhan adalah bulan ampunan Allah. Meskipun ampunan juga diberikan di luar Ramadhan kepada yang bertobat dengan sungguh-sungguh, Ramadhan memiliki momen tersendiri di mana dosa-dosa masa lalu akan diampuni oleh Allah bagi yang menjalankannya dengan penuh keimanan dan keteguhan hati.


Keempat, Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk berbuat kebajikan dan meningkatkan kesadaran sosial. Perasaan lapar dan haus selama bulan ini membangkitkan kesadaran sosial, di mana umat Islam membantu mereka yang membutuhkan, membagikan rezeki kepada yang kurang mampu.


Dengan demikian, Ramadhan adalah momentum nyata untuk mewujudkan nilai-nilai ilahiah dan insaniah dalam kehidupan sehari-hari kita.


Penulis: Tsany Sa’dan Arro’i, Mahasiswa Fakultas Dirosat Islamiyyah (FDI) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Editor: Haekal Attar


Opini Terbaru