Hari Buruh 2025, Sarbumusi Desak Pemerintah Lindungi Pekerja dari Krisis Global
Kamis, 1 Mei 2025 | 08:38 WIB
Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh. Bagi banyak buruh, 1 Mei adalah simbol perjuangan panjang memperjuangkan hak-hak dasar pekerja.
Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin mengungkapkan hari buruh kali ini cukup berat hantamannya bagi kelas pekerja, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.Â
Sebab dihadapkan pada situasi geopolitik global yang sedang memanas, seperti yang terjadi di Ukraina dan Rusia yang sebenarnya penyuplai sumber energi yang cukup besar di dunia. Ketegangan juga terjadi di Timur Tengah dan juga di beberapa negara lain di Afrika. Â
"Tetapi situasi geopolitik yang cenderung berpotensi untuk memberikan ancaman ke dalam ketenagakerjaan global itu saja tidak cukup ternyata," ujarnya dilansir NUOnline.
Menyikapi situasi tersebut DPP K-Sarbumusi mengeluarkan sembilan tuntutan kepada pemerintah Prabowo-Gibran salah satunya pemerintah harus memperkuat diplomasi ekonomi dan melakukan negosiasi ulang dengan negara mitra dagang, termasuk Amerika Serikat, untuk menurunkan atau menghapus tarif yang merugikan industri padat karya di Indonesia.
"Kedua, pemerintah perlu memberikan subsidi sementara, keringanan pajak, atau stimulus bagi industri yang terdampak tarif ekspor agar dapat mempertahankan tenaga kerja dan mencegah gelombang PHK," jelasnya.
Baca selengkapnya di sini.
Terpopuler
1
PPATK Wacanakan Blokir e-Wallet, INDEF: Pemblokiran Harus Didasarkan Analisis, Bukan Asumsi
2
DKI Jakarta Siapkan Skema RDF untuk Hentikan Buang Sampah ke Bantargebang
3
Ketua PWNU Jakarta Ingatkan Pengurus Muslimat Jangan jadi Kader Pasif
4
Fenomena Hamil di Luar Nikah, Ini Konsekuensi Hukumnya dalam Islam
5
PMII Komfaktar Cetak Kader Unggul lewat Manajemen dan Kepemimpinan
6
Gelar Rakerwil, Muslimat NU DKI Jakarta Mantapkan Program Kemandirian Umat
Terkini
Lihat Semua