Jakarta Raya

Hari Buruh 2025, Sarbumusi Desak Pemerintah Lindungi Pekerja dari Krisis Global

Kamis, 1 Mei 2025 | 08:38 WIB

Hari Buruh 2025, Sarbumusi Desak Pemerintah Lindungi Pekerja dari Krisis Global

Presiden DPP Konfederasi Sarbumusi di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (30/4/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta Timur, NU Online Jakarta

Tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai Hari Buruh. Bagi banyak buruh, 1 Mei adalah simbol perjuangan panjang memperjuangkan hak-hak dasar pekerja.

 

Presiden Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Irham Ali Saifuddin mengungkapkan hari buruh kali ini cukup berat hantamannya bagi kelas pekerja, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. 

 

Sebab dihadapkan pada situasi geopolitik global yang sedang memanas, seperti yang terjadi di Ukraina dan Rusia yang sebenarnya penyuplai sumber energi yang cukup besar di dunia. Ketegangan juga terjadi di Timur Tengah dan juga di beberapa negara lain di Afrika.   

 

"Tetapi situasi geopolitik yang cenderung berpotensi untuk memberikan ancaman ke dalam ketenagakerjaan global itu saja tidak cukup ternyata," ujarnya dilansir NUOnline.

 

Menyikapi situasi tersebut DPP K-Sarbumusi mengeluarkan sembilan tuntutan kepada pemerintah Prabowo-Gibran salah satunya pemerintah harus memperkuat diplomasi ekonomi dan melakukan negosiasi ulang dengan negara mitra dagang, termasuk Amerika Serikat, untuk menurunkan atau menghapus tarif yang merugikan industri padat karya di Indonesia.

 

"Kedua, pemerintah perlu memberikan subsidi sementara, keringanan pajak, atau stimulus bagi industri yang terdampak tarif ekspor agar dapat mempertahankan tenaga kerja dan mencegah gelombang PHK," jelasnya.

 

Baca selengkapnya di sini.