• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Kamis, 25 April 2024

Jakarta Raya

Jelang Ramadhan, MDS Rijalul Ansor Cakung Gelar Ruwahan Massal

Jelang Ramadhan, MDS Rijalul Ansor Cakung Gelar Ruwahan Massal
MDS Rijalul Ansor Kecamatan Cakung gelar Ruwahan Massal bersama masyarakat setempat di Mako Banser Cakung, Jalan Swadaya 4, Kecamatan Cakung, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (13/3/2023) malam.
MDS Rijalul Ansor Kecamatan Cakung gelar Ruwahan Massal bersama masyarakat setempat di Mako Banser Cakung, Jalan Swadaya 4, Kecamatan Cakung, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (13/3/2023) malam.

Jakarta Timur, NU Online Jakarta
Menjelang Ramadhan, Pimpinan Anak Cabang (PAC) Majelis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Kecamatan Cakung menggelar Ruwahan Massal bersama masyarakat setempat di Mako Barisan Ansor Serbaguna (Banser), Jalan Swadaya 4, Kecamatan Cakung, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim), Senin (13/3/2023) malam.


Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Cakung KH Udin Muin menyebut peringatan tradisi Ruwahan seperti ini adalah bentuk dari amal baik karena terhubung dengan dalil berbakti kepada orang tua.


"Seperti dalam ungkapan Hadits Nabi Muhammad, maka akan terputus amalan seseorang jika sudah meninggal, kecuali tiga. Salah satunya adalah doa anak shaleh kepada kedua orang tua, hal ini bermakna bahwa mereka adalah orang berbakti kepada kedua orang tua," katanya saat ceramah keagamaan pada acara tersebut.


Senada dengan pernyataan Kiai Udin, Wakil Katib Syuriah MWC NU Cakung Ustadz Apud menjelaskan terkait tradisi Nishfu Sya'ban yang tekah diperingati oleh sebelum Ruwahan. Ia mengatakan Nishfu Sya'ban sebagai lebarannya para malaikat.


"Malam Nisfu Sya'ban itu lebarannya para malaikat," jelasnya.


Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jakarta Timur Abdul Majid mengapresiasi kegiatan tersebut, baginya selain melestarikan budaya juga menjadi sebuah nilai ibadah sebelum memasuki Ramadhan.


"Kegiatan seperti ini adalah kegiatan yang bagus, selain  merawat tradisi juga menjadi ladang ibadah seperti silaturahmi, membaca tahlil dan ayat Al-Qur'an secara bersama. Tidak hanya di Jakarta, di luar ini ada, hanya saja namanya yang beda," jelasnya saat sambutan.


Beberapa tradisi juga harus dilestarikan, Abdul Majid menyebut seperti Nyorog dan Ngored (ziarah kubur) perlu untuk dilakukan untuk mengharap do.a, beribadah kepada Allah dan rangka berbakti kepada kedua orang tua yang telah tiada. Selain itu Nyorog menjadi ajang silaturahmi dengan keluarga yang masih hidup.


"Tradiri Nyorog, ke orang-orang atau saudara yang tua. Kemudian tradisi di Betawi ada Ngored itu ngebersihin makam sebelum masuk Ramadhan," pungkasnya.

 

Pewarta: Haekal Attar
Editor: Khoirul Rizqy At-Tamami
 


Jakarta Raya Terbaru