Jakarta Raya

Cilincing Darurat Judi Online, GP Ansor Jakut: Perlu Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat dalam Pemberantasan

Sabtu, 16 November 2024 | 19:02 WIB

Cilincing Darurat Judi Online, GP Ansor Jakut: Perlu Kerja Sama Pemerintah dan Masyarakat dalam Pemberantasan

Ilustrasi judi online. (Foto: Freepik)

Jakarta Utara, NU Online Jakarta


Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Muhammad Sufyan Hadi merespons Cilincing menjadi wilayah tertinggi kasus transaksi judi online di Jakarta. Menurutnya, untuk memberantas judi online perlu kerja sama kolektif antara pemerintah, kepolisian dan masyarakat hingga lapisan ke bawah.


“Judi online sudah mewabah di masyarakat. Oleh karena itu harus memperkuat kerja sama pemerintah, aparat dan masyarakat dalam memberantas judi online sampai ke bawah karena sudah meresahkan,” ujarnya kepada NU Online Jakarta, Sabtu (16/11/2024).


Sufyan mengatakan judi online merupakan sebuah penyakit sosial yang harus diberantas mulai dari bandar hingga ke penggunanya. Sebab, judi online kini menjangkit ke masyarakat kelas menengah ke bawah, sehingga harta mereka ludes dan terlilit utang.


“Akibatnya banyak masyarakat yang ekonominya terpuruk dan terlilit utang bahkan sampai ke ranah kriminalitas. Ini harus diantisipasi bersama-sama,” ucapnya. 


Sufyan menuturkan GP Ansor Jakarta Utara aktif memberikan sosialisasi mengenai dampak bahaya dari judi online kepada masyarakat dengan pendekatan sosial dan keagamaan.


“Kami menginstruksikan Majelis Dzikir dan Shalawat Rijalul Ansor terus memberikan edukasi mengenai bahaya judi online secara rutin di semua tingkatan. Sebab pencegahan judi online ini perlu kesadaran bersama, setidaknya dari para kader bisa terus menularkan informasi ini kepada masyarakat sekitar,” tuturnya.


Lebih lanjut, Sufyan mengatakan GP Ansor Jakarta Utara berkomitmen untuk memberantas judi online. Ia mendorong adanya kegiatan-kegiatan yang produktif agar masyarakat khususnya generasi muda bisa terhindar dari judi online. Salah satunya dengan menyediakan wadah dan pelatihan yang berpeluang terhadap perkembangan ekonomi dan pendidikan.


“Kami menyediakan pelatihan seperti yang sudah kita adalan sebelumnya yaitu pelatihan wirausaha laundry, pelatihan digital marketing dan manajemen UMKM. Kemudian dari PW GP Ansor DKI Jakarta juga menyediakan beasiswa kuliah dengan bekerja sama dengan Universitas Terbuka,” jelasnya.


Sebelumnya, Menteri Komunikasi Digital Meutya Hafid menyatakan Cilincing memiliki transaksi judi online tertinggi di DKI Jakarta. Hal tersebut dia sampaikan dalam sosialisasi literasi digital di daerah Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara pada Selasa (12/11/2024).


Ia mengungkapkan bahwa sekitar 80 ribu anak di bawah usia 10 tahun terpapar perjudian online (judol). Paparan ini terjadi melalui permainan yang mereka temui saat mengakses ponsel pintar.


"Karena sekarang, tadi kalau datanya di bawah 19 tahun 200 ribu. Di bawah 10 tahun ada kurang lebih 80 ribu. Dia pakai akun-akun orang tuanya. Bisa mengakses biasanya lewat games," kata Meutya Hafid dalam keterangannya, Selasa (12/11/2024).

 

Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengungkapkan sebanyak 1.836 anak usia remaja di Jakarta telah terlibat dalam praktik judi online sepanjang tahun 2023.  


Data tersebut didapat dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), dengan total nilai transaksi mencapai Rp2,29 miliar. PPATK mencatat ada 19.555 kali transaksi senilai Rp 2,295 miliar di kalangan anak-anak. Anak-anak tersebut memiliki rentang usia di atas 17 tahun (1.309 anak), 11-16 tahun (441 anak), dan di bawah 11 tahun (106 anak).


"Anak-anak terpapar judi online antara lain dari iklan pada game, orang tua penjudi, dan masifnya promosi lewat media sosial. Paparan ini menyebabkan anak mencoba hingga berpotensi kecanduan judi online," ujar Teguh.