• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Rabu, 24 April 2024

Jakarta Raya

Perkuat Ideologi di Akar Rumput, PCNU Kepulauan Seribu Adakan Pendalaman Paham Aswaja

Perkuat Ideologi di Akar Rumput, PCNU Kepulauan Seribu Adakan Pendalaman Paham Aswaja
Suasana pendalaman Aswaja di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (19/11/2022). (Foto: istimewa)
Suasana pendalaman Aswaja di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (19/11/2022). (Foto: istimewa)

Kepulauan Seribu, NU Online Jakarta

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kepulauan Seribu menggelar pendalaman paham Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) demi memperkuat ideologi di akar rumput. Menurut Ketua PCNU Kepulauan Seribu KH Samarno, NU secara amaliyah sudah unggul di masyarakat. Pendalaman Aswaja ini bertujuan agar masyarakat tidak mudah dipengaruhi aliran-aliran lain. 


“Orang pulau itu dari dulu ya tahlilan, maulidan, tarawihnya juga 23 rakaat, subuhnya juga baca qunut,” ungkapnya dalam acara Pendalaman Aswaja yang diadakan di Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, pada Sabtu (19/11/2022).


Selanjutnya, Kiai Samarno berujar bahwa pendalaman tersebut bertujuan untuk menguatkan amaliyah Nahdliyin di Pulau Seribu. Menurutnya, ketika ada yang menyalahkan amaliyah NU, para pengurus yang mengikuti pendalaman Aswaja ini akan bisa memberikan pemahaman secara tepat.


“Bahkan nantinya bisa mengajak yang sudah ditarik keluar supaya masuk lagi ke dalam. Kalau sudah banyak yang paham tentang Aswaja maka akan semakin kokoh amaliyah yang sudah berlangsung. Kalau guru-guru ngaji ya sering ya kita kasih pendalaman aswaja, tapi masyarakat umumnya juga harus kuat pemahaman Aswajanya,” ucap Kiai Samarno. 


Terakhir, ia berharap masyarakat NU atau Nahdliyin dapat memahami NU secara luas. Menurutnya, Nahdliyin harus paham bagaimana NU sebagai ideologi dan hubungannya dengan negara. “Jadi, kegiatan ini kita adakan supaya pemahaman Aswaja dapat meluas ke masyarakat,” pungkasnya.


Beberapa Ciri Khusus Aswaja An-Nahdliyah

 

Terdapat beberapa ciri dari paham Aswaja An-Nahdliyah, sebagaimana dilansir NU Online. Pertama, adalah secara teologis meyakini bahwa Allah tidak menyerupai segala sesuatu, ada tanpa tempat dan arah, Mahasuci dari bentuk dan ukuran, dan tidak dapat dibayangkan.


Terkait sejumlah ayat tentang tuhan di Al-Qur'an atau yang biasa disebut ayat mutasyabbihat (maknanya masih samar), Aswaja memakai metode tafwidl atau takwil. Ayat-ayat tersebut tidak boleh diartikan dan dipahami secara tekstual, melainkan harus ditafsiri dengan metode-metode tersebut.


Kedua, meyakini bahwa Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Ketiga tidak mengafirkan seorang muslim dengan sebab dosa besar yang ia lakukan selama ia tidak menghalalkannya (meyakini kehalalannya).


Sementara yang keempat, adalah meyakini bahwa Nabi Muhammad adalah Nabi dan Rasul yang terakhir. Kelima, mengagungkan para sahabat Nabi secara keseluruhan, lebih-lebih khulafaur Rasyidin. Kemudian ciri yang terakhir meyakini bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan diridhai Allah.


Kontributor: Suwitno
Editor:
 


Editor:

Jakarta Raya Terbaru