• logo nu online
Home Warta Nasional Jakarta Raya Dari Betawi Keislaman Sejarah Opini Literatur Obituari
Jumat, 26 April 2024

Jakarta Raya

Tahun Politik 2024, Tokoh Lintas Agama di Jakarta Deklarasikan Pemilu Damai

Tahun Politik 2024, Tokoh Lintas Agama di Jakarta Deklarasikan Pemilu Damai
Tokoh Agama dan Aliran Kepercayaan di Jakarta Deklarasikan Pemilu Damai di Hotel Golden Boutique, Jalan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis, (16/3/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Khoirul Rizqy At-Tamami)
Tokoh Agama dan Aliran Kepercayaan di Jakarta Deklarasikan Pemilu Damai di Hotel Golden Boutique, Jalan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis, (16/3/2023). (Foto: NU Online Jakarta/Khoirul Rizqy At-Tamami)

Jakarta Pusat, NU Online Jakarta
Masyarakat Indonesia saat ini sedang memasuki Tahun Politik dimana, pada 14 Februari 2024 mendatang akan dihelat Pemilihan Umum (Pemilu) serentak. Tentunya seluruh masyarakat menginginkan agar Pemilu 2024 berjalan dengan aman, damai dan kondusif.


Keberagaman dan Kemajemukan masyarakat Jakarta seringkali diuji dengan perdebatan bahkan polarisasi akibat perbedaan pendapat dan perbedaan pilihan ketika menghadapi kontestasi Pemilu 2024. Sehingga seluruh Tokoh Agama dan Tokoh Penganut Aliran Kepercayaan menyatakan sikap untuk menolak dan menghindari potensi konflik yang timbul dari konstelasi Pemilu 2024.


Di tengah arus demikian, seluruh  Tokoh Agama dari latar belakang Ormas keagamaan, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) se-DKI Jakarta dan Tokoh Penganut Aliran Kepercayaan di Jakarta mengikrarkan diri untuk mengawal dan menjaga stabilitas kerukunan di Tahun Politik, yang diwujudkan dengan Deklarasi Damai Menjelang Pemilu 2024.


Pembacaan Deklarasi dilangsungkan di Hotel Golden Boutique, Jalan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Kamis, (16/3/2023) yang disaksikan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pembacaan Deklarasi dipimpin oleh Ketua FKUB Jakarta Utara H Wirta Amin Assalaf.


"Pertama, bersinergi dalam menciptakan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat", ucap Wirta.


Kedua, yaitu menolak tema politik identitas pada proses kampanye politik.

 

"Ketiga, menolak segala bentuk politisasi tempat ibadah keagamaan yang dijadikan sebagai sarana kampanye politik," tegas Wakil Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara itu.


Keempat, menolak paham ekstrimisme dan radikalisme di lingkungan Provinsi DKI Jakarta. Kelima, berkomitmen serta menjaga kerukunan dan persatuan untuk menciptakan Jakarta yang aman dan kondusif.


"Kami para peserta dari berbagai ormas yang hadir pada kesempatan ini menandatangani pernyataan sikap ini dengan sadar dan penuh komitmen," tandasnya.


Pewarta: Khoirul Rizqy At-Tamami
Editor: Haekal Attar


Jakarta Raya Terbaru